Perlu Ada Satgas Khusus di Daerah Rawan Konflik
Minggu, 06 Januari 2013 – 14:00 WIB
"Sekarang harus dibalik. Polri harus hadir sebelum letusan konflik berdarah terjadi. Sebab, manakala konflik berdarah sudah terjadi, korban tewas biasanya sulit dihindari," ujarnya.
Baca Juga:
Politisi Partai Golkar itu mengatakan, untuk mencegah terjadinya letusan konflik berdarah diperlukan informasi lapangan yang lengkap dan akurat. Maka, diperlukan satuan tugas khusus yang tidak hanya beranggotakan prajurit Polri, tetapi juga didukung aparat pemerintah daerah serta intelijen.
Tugas utama prajurit Polri adalah menghalau warga yang emosional serta melucuti senjata warga, sementara aparatur pemerintah daerah mengupayakan dialog dan musyawarah bagi kelompok-kelompok masyarakat yang bertikai.
Kalau dianggap perlu, di daerah rawan konflik tertent, disiagakan pasukan dengan kekuatan yang memadai agar upaya pencegahan bisa efektif. Tujuannya bukan untuk mengintimidasi warga, tetapi mencegah letusan konflik, menciptakan situasi aman, dan melucuti apa pun bentuk senjata yg disiapkan warga. "Negara harus hadir di semua daerah rawan konflik," tegasnya.
JAKARTA - Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menekankan perlunya kerjasama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dan Polri memetakan wilayah
BERITA TERKAIT
- Gebu Minang Kirim Bantuan 9.000 Paket Sembako untuk Korban Bencana Sumbar
- Guru Besar Hukum Desak MA Beri Perhatian Khusus Perkara Sengketa Tanah
- 770 Ribu Honorer di Database BKN Bakal Tidak Terakomodasi PPPK 2024, Kasihan
- Kepala Basarnas Jakarta Ungkap Fakta Terkait Pesawat Jatuh di BSD
- Kejagung Periksa Empat Pejabat ESDM Terkait Kasus Korupsi Timah PT Timah Tbk
- Pesawat Terjatuh di BSD, 3 Penumpang Meninggal