Perlu Menarasikan Terjadinya Danau Toba Kepada Peserta Grand W-20 Summit

Perlu Menarasikan Terjadinya Danau Toba Kepada Peserta Grand W-20 Summit
Pemerhati dan pelaku pariwisata Sanggam Hutapea. Foto: Dokumentasi pribadi

jpnn.com, JAKARTA - Pemerhati dan pelaku pariwisata Sanggam Hutapea mendukung penuh kawasan Danau Toba menjadi salah satu tempat penyelenggaraan Grand W-20 Summit. 

Sanggam menilai penyelenggaraan Grand W-20 Summit yang dijadwalkan pada 27-29 Juli 2022 di Danau Toba jadi momentum menduniakan kawasan Danau Toba sebagai wisata berkelas dunia.

Dia berpandangan penting untuk menarasikan secara kuat dan tajam tentang terjadinya Danau Toba untuk disajikan kepada para peserta Grand W-20 Summit.

Menurut Sanggam,  jejak letusan gunung merapi  supervulcano yang membentuk Danau Toba  harus menjadi fokus yang dinarasikan.

Alasannya, kata dia, peristiwa  terbentuknya Danau Toba  menurut penelitian ilmiah,  diduga dua pertiga penduduk bumi ini musnah.

“Jika penelitian ini benar, bisa jadi sejarah DNA ditentukan letusan Gunung Toba ini. Artinya ada rantai DNA yang terputus, ketika gunung merapi supervulcano itu meletus. Jadi, Danau Toba jangan hanya dilihat sebagai danau yang indah, tetapi sejarah pembentukannya juga sangat dahsyat, baik secara ilmiah maupun secara geologis,” kata Sanggam Hutapea pada Selasa (8/3).

Dengan narasi yang tajam tentang letusan Gunung Toba hingga terbentuknya Danau Toba, menurut Sanggam, diyakni bukan hanya menarik wisatawan, tetapi juga akan mengundang para ilmuawan dunia  datang ke kawasan  Danau Toba melakukan penelitian. 

“Konon, bukan tidak mungkin magma tumbuh di dasar Danau  Toba,” ujar Sanggam Hutapea.

Sanggam Hutapea berpandangan penting untuk menarasikan secara kuat dan tajam tentang terjadinya Danau Toba untuk disajikan kepada para peserta Grand W-20 Summit.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News