Perlu Terapkan Konsep Wisata Ramah Lingkungan di Kawasan Danau Toba

jpnn.com, JAKARTA - Konsep eco-friendly travel atau perjalanan ramah lingkungan kini makin populer di kalangan wisatawan lokal maupun mancanegara.
Mereka mencari destinasi yang tidak hanya menawarkan keindahan alam, tetapi juga berkomitmen untuk menjaga kelestariannya.
Tidak heran kalau destinasi wisata yang menawarkan pemandangan alam yang spektakuler dengan pegunungan, danau, dan hutan yang masih asli serta dengan pemandangan desa tidak lepas dari incaran mereka yang berkantong tebal.
Kawasan Danau Toba sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di Indonesia punya potensi besar untuk merebut pangsa pasar industri wisata ramah lingkungan tersebut.
Apalagi kawasan Danau Toba saat ini tengah digadang-gadang menuju wisata kelas dunia dengan budaya lokal yang masih terjaga dengan baik.
Hanya saja, tentu kawasan tersebut membutuhkan perbaikan lingkungan untuk menjaga keseimbangan alam sebagai salah satu unsur terpenting dalam konsep eco-friendly travel.
Jika kawasan Danau Toba ini dibiarkan gersang maka destinasi wisata itu akan kehilangan daya tariknya.
Bahkan juga berpotensi memicu datangnya banjir, dan bencana tanah longsor sebagaimana yang terjadi di Pulau Samosir tahun lalu, serta banjir bandang serperti yang terjadi melanda kota turis Parapat beberapa waktu lalu.
Para pemangku kepentingan industri pariwisata eco-friendly travel di kawasan Danau Toba perlu melakukan gerakan penanaman kembali pohon di kawasan tersebut.
- Turis Tewas di Rinjani, Bang Saleh Soroti Aspek Keamanan Tempat Wisata
- Mulai 4 Juli, Ke Karimunjawa Bisa Naik Pesawat Lagi, Tiket Mulai Rp 900 Ribuan
- DAIKIN Resmi Perkenalkan AC Nusantara Prestige, 100 Persen Diproduksi di Indonesia
- Legislator Demokrat Minta Kemenpar Evaluasi Standar Keamanan Wisata Ekstrem
- Gandeng KIE & KMI, PKT Kembangkan Industri Rendah Karbon Ramah Lingkungan di Bontang
- Sanggam Hutapea Usulkan Pembentukan Tim Khusus untuk Dukung Penguatan Sektor Pariwisata di Danau Toba