Perluas Akses, Kementan Integrasikan Aplikasi Peta Ekspor ke Pasar Digital Global

Perluas Akses, Kementan Integrasikan Aplikasi Peta Ekspor ke Pasar Digital Global
Mentan Syahrul Yasin Limpo. Foto: dok pribadi for JPNN

Sertifikat elektronik yang diterima langsung oleh pejabat otoritas karantina pertanian Belanda, Lex Morret.

Ia juga menyebutkan bahwa Indonesia patut bersyukur karena ditengah suasana pademi, masih dapat melakukan ekspor. Produk yang berkualitas, berdaya saing dan juga digemari dunia termasuk negaranya.

Kepala Barantan, Ali Jamil yang turut hadir dan mendampingi Menteri Pertanian menyebutkan ragam komoditas sebanyak 166 jenis, dengan total 28 ribu ton senilai Rp. 753,6 milyar ke 43 negara tujuan ekspor. Sementara secara nasional, ekspor pada hari ini yang dilepas 94,7 ribu ton dengan nilai Rp. 1,12 triliun.

Melansir dari data BPS, neraca perdagangan Indonesia justru mengalami surplus sebesar US$743, di tengah wabah pandemi virus covid-19. Surplus terjadi karena nilai ekspor mencapai US$14,09 miliar atau tumbuh 0,23 persen dari US$14,06 miliar pada Februari 2020.

Disebutkan, ekspor pertanian mengalami kenaikan signifikan baik secara bulan maupun tahunan. Tercatat, ekspor pertanian mencapai USD 320 juta, atau naik 6,10 persen (mtm) dan naik 17,82 persen (yoy).

Sehingga sektor pertanian memiliki posisi dan peranan besar terhadap kenaikan kinerja ekspor. Tercatat ekspor non migas sebesar US$13,42 miliar atau naik 1,24 persen dari sebelumnya yang hanya US$13,26 miliar pada Februari 2020.

"Saya mengajak seluruh pemangku kepentingan di bidang pertanian untuk terus bersama melawan pandemi. Terus bekerja keras menyiapkan pangan bagi seluruh masyarakat sekaligus ekspor produk kita ke manca negara," tutup Mentan SYL. (dil/jpnn)

Untuk mendorong peningkatan knerja ekspornya, Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian (Barantan) menggandeng pasar digital global untuk mendorong peningkatan ekspor


Redaktur & Reporter : Adil

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News