Perluas Penyaluran KUR, Pemerintah Sasar Ibu Rumah Tangga Produktif

Perluas Penyaluran KUR, Pemerintah Sasar Ibu Rumah Tangga Produktif
lustrasi UMKM. Foto dok SIG

jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah berupaya mendorong perkembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di masa pandemi melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) super-mikro.

Sasaran utama dari skema ini adalah para pekerja yang terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), atau Ibu Rumah Tangga yang menjalankan usaha produktif. 

“Langkah tersebut diharapkan dapat memberikan penguatan bagi UMKM untuk bertahan dan bangkit pada masa Pandemi COVID-19," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, saat acara Penyaluran KUR bagi UMKM Mitra Platform Digital secara daring, Rabu (23/9).

Menko Airlangga mengatakan, skema tersebut disalurkan dengan suku bunga 0 persen sampai 31 Desember 2020.

"Pemerintah juga memberikan kemudahan persyaratan seperti tidak ada jaminan tambahan dan minimum lama usaha calon penerima KUR dan digantikan dengan keikutsertaannya dalam program pendampingan atau pelatihan," lanjutnya.

Pemerintah sendiri telah menjalin kolaborasi dengan beberapa platform digital untuk memperluas penyaluran KUR bagi UMKM sebagai upaya pemulihan ekonomi nasional.

Beberapa mitra platform digital yang dimaksud yakni Gojek, Grab Indonesia, Tokopedia, dan Shopee Indonesia. 

Selanjutnya, diharapkan penyaluran KUR kepada UMKM mitra platform digital tersebut dapat dilanjutkan dan diperluas dengan penyaluran KUR dari 42 penyalur lainnya.

Pemerintah menyasar ibu rumah tangga produktif sebagai penerima skema KUR supermikro.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News