Perlukah Kode Etik bagi Blogger?

Perlukah Kode Etik bagi Blogger?
Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo Cahyana Ahmadjayadi (kiri) bersama Ketua Panitia Pesta Blogger 2009 Iman Brotoseno. Foto: Arsito Hidayatullah/JPNN.
JAKARTA - Ada satu hal yang sempat disampaikan secara khusus oleh Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo, Cahyana Ahmadjayadi, dalam acara konferensi pers Pesta Blogger (PB) 2009, di ruang serbaguna Depkominfo, Jakarta, Selasa (14/7). Isu tersebut terkait dengan aktivitas blogging, serta keberadaan UU ITE yang seperti diketahui juga sempat berhubungan dengan kasus Prita Mulyasari beberapa waktu lalu.

"Memang, pasca kasus Prita tersebut, kita menyadari sekali ada banyak kekhawatiran akan pemberlakuan UU ITE ini. Dan hal ini juga mungkin saja sudah banyak berkembang serta dibahas di kalangan para blogger Indonesia," ungkap Cahyana.

Terkait hal itu, katanya pula, ada salah satu solusi menurutnya, yang sempat dilontarkan dan mungkin saja bisa menjadi semacam elemen 'penjaga' agar aktivitas blogging tidak berbenturan dengan peraturan perundang-undangan Indonesia. "Yaitu bagaimana jika komunitas blogger merancang semacam Kode Etik Blogger. Ini sebenarnya juga sudah sempat saya sampaikan dalam ajang Pesta Blogger terdahulu," katanya.

Menurut Cahyana pula, sebagaimana insan pers yang memiliki Kode Etik Wartawan yang menjadi acuan pertanggungjawaban tugas sekaligus hak mereka dalam aktivitas pemberitaan, Kode Etik Blogger tersebut mustinya juga bisa menjadi 'alat' serupa. "Jadi, kalau di dunia jurnalistik ada KEWI (Kode Etik Wartawan Indonesia), nanti di dunia blogging juga ada KEBI (Kode Etik Blogger Indonesia)," ucapnya pula.

JAKARTA - Ada satu hal yang sempat disampaikan secara khusus oleh Dirjen Aplikasi Telematika Depkominfo, Cahyana Ahmadjayadi, dalam acara konferensi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News