Perlukah Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga? Studi Ilmiah Menunjukkan…

Perlukah Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga? Studi Ilmiah Menunjukkan…
Vaksinasi COVID-19 untuk usia 12-17 tahun di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/7). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Di tengah melonjaknya jumlah kasus positif COVId-19, muncul wacana mengenai perlunya pemberian vaksin dosis ketiga.

Menanggapi hal itu, Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito menyampaikan bahwa dua kali dosis vaksin sudah cukup bagi masyarakat umum untuk membentuk kekebalan individu.

"Studi ilmiah menunjukkan rata-rata antibodi pada populasi dapat bertahan dalam jangka waktu bulanan, bahkan tahunan, walaupun secara fakta adanya berbagai macam varian dapat mempengaruhi transmisibilitas maupun efektivitas vaksin yang telah diberikan," ujar Wiku dalam konferensi pers yang dipantau via daring di Jakarta, Kamis (15/7).

Pernyataan Wiku itu sekaligus menepis keraguan sebagian masyarakat soal keampuhan atau efikasi vaksin merek Sinovac dalam melawan COVID-19.

Wiku menyampaikan hasil penelitian Kohor terhadap 1,8 juta genome virus COVID-19 dari 183 negara di seluruh dunia, membuktikan bahwa orang yang sudah mendapat suntikan vaksin dan kemudian terkonfirmasi positif COVID-19 memperlihatkan adanya penurunan peluang mutasi.

"Oleh karena itu vaksinasi berperan penting dalam meminimalisir munculnya varian baru," ucapnya.

Soal tenaga kesehatan yang bakal diberikan dosis ketiga vaksin COVID-19, ia mengatakan itu bertujuan untuk memperkuat imunitas para tenaga kesehatan yang bekerja di garda depan dalam menghadapi pandemi.

"Terlepas dari adanya penambahan kebijakan booster dosis ketiga untuk tenaga kesehatan, pemerintah akan tetap fokus pada akselerasi vaksinasi demi pencapaian kekebalan komunitas di akhir tahun 2021," katanya.

Berikut respons Prof Wiku soal wacana pemberian vaksin COVID-19 dosis ketiga, silakan disimak ya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News