Persebaya Surabaya Tetap dengan Skema Lama

Persebaya Surabaya Tetap dengan Skema Lama
Duet pelatih Persebaya Surabaya Djadjang Nurdjaman dan Bejo Sugiantoro. Foto: Persebaya

jpnn.com, SURABAYA - Persebaya Surabaya dipastikan tetap menggunakan pakem 4-3-3. Itu artinya, tak ada peluang bagi Djadjang Nurdjaman untuk gonta-ganti skema.

Maklum, pelatih 53 tahun itu memang doyan mengubah skema permainan. Musim ini, dia sudah melakoni 15 laga bersama PSMS Medan. Nah, dari 15 laga itu, dia sudah menerapkan empat formasi berbeda.

Selain 4-3-3, ada 4-4-2, 4-2-3-1 dan skema tiga bek dengan 3-5-2. Memang, 4-3-3 masih menjadi favorit pelatih asal Majalengka itu. Bersama PSMS, enam kali dia mengawali laga dengan formasi tersebut.

Sayang, hasil yang didapat kurang maksimal. Dari enam laga, PSMS hanya menang dua kali, sisanya kalah. Kebobolan delapan gol dan hanya mencetak lima gol.

Catatan Djanur memang cukup buruk. Tapi, asisten pelatih Persebaya Bejo Sugiantoro mengaku siap membantu. Menurutnya, Djanur lebih paham benar bagaimana formasi 4-3-3.

“Tidak perlu saya dikte. Tapi, dia (Djanur) hanya belum pernah melatih Persebaya. Itu yang akan saya bantu. Saya akan menjembatani agar permainan (khas Suroboyo) sampai,” kata Bejo.

Djanur memang mengaku siap meneruskan pola yang sudah diterapkan persebaya di bawah komando Bejo. Menurutnya, permainan ngeyel khas Persebaya cukup bagus.

“Itu (permainan ngeyel) bukan hal yang buat saya. Hampir mirip dengan apa yang saya lakukan (di tim lain),” kata mantan pelatih Persib Bandung itu.

Pergantian pelatih tak membuat Persebaya Surabaya mengubah gaya permainan yakni dengan pakem 4-3-3.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News