Perseteruan Berlanjut, Pemerintah Australia Tarik Semua Iklannya dari Facebook
"Kami mendesak Facebook untuk mengakui bahwa mereka harus berperilaku seperti penerbit yang memproduksi ulang konten lainnya," katanya.
Dia menambahkan, pemerintah berkomitmen pada bentuk RUU saat ini, meskipun diskusi juga sedang berlangsung dengan Facebook.
Juru bicara Partai Buruh Michelle Rowland mengatakan dia menghormati keputusan untuk menarik iklan, tetapi khawatir informasi yang salah dapat menyebar tanpa pesan yang tepat.
"Ada alasan yang sangat kuat untuk beriklan dalam keadaan tertentu dan tidak pada keadaan yang lain. Sangat disayangkan bahwa ini terjadi pada saat kita berada di tengah pandemi."
Photo: Michelle Rowland mengatakan masih ada "alasan yang sangat kuat" bagi pemerintah untuk beriklan di Facebook. (ABC News)
Seorang juru bicara Facebook mengatakan perusahaan itu terus berhubungan dengan Pemerintah mengenai "kekhawatiran kami mengenai undang-undang yang diusulkan".
"Kami akan terus bekerja dengan pemerintah terkait amandemen undang-undang, dengan tujuan untuk menyepakati langkah yang stabil dan adil untuk Facebook dan pihak penerbit."
Transaksi antara Google dan pihak penerbit yang dilaporkan minggu lalu berjumlah lebih dari A$60 juta atau sekitar Rp600 miliar.
Pemerintah federal menarik semua kampanye iklannya dari Facebook, karena platform media sosial ini terus memblokir warga Australia untuk mengakses berita
- Dunia Hari Ini: Timnas Indonesia Mengalahkan Korea Selatan Dalam Piala Asia U-23
- Gelar Event Eksklusif, Cashtree Siapkan Hadiah Total Rp 850 Juta
- Dunia Hari Ini: Pendiri Mustika Ratu Tutup Usia
- Kenapa Ibu Negara Masih Akan Sangat Berpengaruh di Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Gadis 14 Tahun Dinobatkan sebagai Olahragawan Aksi Terbaik
- Dunia Hari Ini: Mahkamah Konstitusi Tolak Permohonan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar