Persiapan New Normal untuk Kegiatan Ibadah, Ganjar Minta Masukan Para Ulama

Persiapan New Normal untuk Kegiatan Ibadah, Ganjar Minta Masukan Para Ulama
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ikut halakah bersama para ulama Jateng. Foto: Instagram

Sebab, banyak persoalan yang harus dibahas apabila normal baru diterapkan.

Misalnya apakah mungkin, masjid menggelar salat Jumat pakai shift. Menurut Ganjar, ada wacana membagi shift saat salat Jumat agar jemaah tidak berjubel.

"Saya minta para ulama merumuskan ini, agar nantinya dapat menjadi formula yang baik sehingga Jateng benar-benar siap. Mudah-mudahan ada alternatif dan masukan dari para ulama yang akan kami jadikan acuan untuk menerapkan normal baru itu, agar semuanya lebih aplikatif dan aman," imbuhnya.

Meskipun Kementerian Agama sudah memperbolehkan masyarakat kembali beribadah di tempat ibadah dengan berbagai syarat,.

Namun, Ganjar tidak mau gegabah. Menurutnya, semua harus dipersiapkan dengan matang agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

"Nanti dulu, memperbolehkan bukan berarti membiarkan masyarakat seperti air bah, semua keluar tanpa persiapan. Makanya daya dukung, fasilitas dan kesadaran masyarakat harus dipersiapkan dulu," tegasnya.

Meski begitu, pihaknya terus mendorong masyarakat menggelar latihan penerapan normal baru. Apabila ada daerah yang sudah hijau, maka boleh melakukan uji coba menggelar ibadah dengan standar protokol yang ketat.

"Yang hijau saya izinkan untuk uji coba misalnya menggelar salat berjemaah, tapi yang merah atau yang kuning jangan dulu. Meski Menteri Agama sudah memperbolehkan, tapi tidak terus tumplek brek, kalau Kota Semarang yang sekarang masih naik terus kurvanya, ya jangan dulu. Bahaya nanti," pungkasnya.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan jajarannya mengikuti halakah bersama sejumlah ulama dan pengasuh ponpes jelang persiapan new normal untuk kegiatan ibadah di Jateng.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News