Pertahanan Terakhir Indonesia yang Bisa Diandalkan adalah Rakyat

Pertahanan Terakhir Indonesia yang Bisa Diandalkan adalah Rakyat
Empat mahasiswa doktoral Universitas Pertahanan (dari kiri ke kanan) Brigjen TNI Minan Sinulingga, Marsma TNI Penny Radjendra, Laksamana Pertama Suharto, Hasto Kristiyanto, saat meninjau kapal KRI Makassar-590 di Tanjung Priok, Sabtu, (14/11). Istimewa

jpnn.com, MAKASSAR - Sejumlah mahasiswa doktoral Universitas Pertahanan (Unhan) menilai aspek pertahanan negara menjadi sektor utama dalam menentukan kedigdayaan suatu bangsa di mata dunia.

Perlu upaya modernisasi secara terus-menerus dalam pertahanan agar ancaman terhadap kedaulatan Indonesia bisa disingkirkan.

Mahasiswa Doktoral Unhan Laksamana Pertama Suharto mengingatkan, sejak awal pendiri bangsa telah menggariskan bahwa Indonesia adalah bangsa maritim. Karena itu, generasi muda penting untuk dikenalkan secara masif kepada laut.

"Harapan kita, karena kita sudah mengatakan kita negara maritim, ya, kita harus memberikan banyak kesempatan kepada generasi muda untuk ke laut. Gimana caranya, ya, kapalnya ditambah," kata Suharto saat kunjungan mahasiswa doktoral Unhan ke KRI Makassar yang tengah bersandar di Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Sabtu (14/11).

Suharto menjelaskan, sebagai mantan komandan kapal layar laut, salah satunya KRI Dewa Ruci, yang paling penting bagi Indonesia adalah tentang maritim. Sebab, banyak pelajaran hidup yang bisa diambil.

"Kapal layar itu di laut outbone paling bagus, kerja sama hidup bersama dan di laut itu kan penuh ketidakpastian, di situlah semangat bagaimana orang hidup. Apalagi kalau di laut melihat bagaimana nelayan hidup kalau kita berbicara maritim tetapi tidak pernah ke laut tidak bisa merasakan, ternyata di laut itu enak. Hanya bayangan saja," tutur Suharto.

Sementara itu, Marsekal Pertama Penny Radjendra mengatakan, luas wilayah Indonesia 2 per 3 merupakan lautan. Karena itu, butuh pengembangan penguatan pertahanan ke depan yang lebih komprehensif.

Dia juga memandang pemerintahan Joko Widodo sudah memiliki program Maritim Poros Dunia yang relevan dengan pengembangan kekuatan di perairan.

Aspek pertahanan negara dinilai menjadi sektor utama dalam menentukan kedigdayaan suatu bangsa di mata dunia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News