Pertahankan Dagelan Mataram demi Tontonan Berisi Sentilan dan Tuntunan

Pertahankan Dagelan Mataram demi Tontonan Berisi Sentilan dan Tuntunan
PENUH KRITIKAN: Pertunjukan dagelan Mataram di Aula PKKH UGM Jogjakarta bertajuk Golek Jodho, Kamis malam (16/10). Komunitas ini dipertahankan karena kehadirannya tak sekadar membawa lawakan. Foto: Dwi Agus/Radar Jogja/JPNN

Sang dalang pementasan, Nano Asmorodono mengungkapkan, lakon “Golek Jodho” berkisah tentang pertengkaran pasangan suami istri dari keluarga kaya raya. Sumber pertengkaran berangkat dari logika sepele. Suami-istri itu beda pendapat soal calon mantu bagi anak perempuan semata wayangnya.

“Sesuai ciri khasnya, hadir dengan kesederhanaan namun dengan satir. Kritik yang berwujud halus namun bermakna dalam. Bahwa manusia bertindak sesuai keinginannya tanpa melihat dampak sekelilingnya,” kata Nano. (dwi/jko/ong/jpnn)


SLEMAN – Semakin berkembangnya dunia komedi di Indonesia seolah membuat guyonan tradisional di Yogyakarta kurang begitu dilirik. Namun dalam


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News