Pertambangan Minerba Masih Terhambat Perizinan

jpnn.com, SURABAYA - Pertambangan mineral dan batu bara (minerba) diharapkan dapat lebih memberikan kontribusi kepada pembangunan nasional.
Kasubdit Penyiapan Program Minerba Kementerian ESDM Herry Permana mengatakan, tambang seperti mineral dan batu bara sangat potensial di tanah air.
Saat ini, cadangan batu bara Indonesia menyumbang 2,2 persen cadangan batu bara dunia atau sekitar 28,45 miliar ton.
Menurut dia, tantangan yang dihadapi adalah kondisi geografis yang mengakibatkan distribusi minerba membutuhkan waktu yang lebih lama.
’’Industri hilir pertambangan di Indonesia belum berkembang sehingga banyak komoditas minerba yang terpaksa diekspor ke luar negeri,’’ kata Herry saat Pelantikan Perhapi Jawa Timur di Surabaya, Sabtu (16/9).
Sementara itu, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur I Made Sukartha menuturkan, potensi di Jatim mengenai pertambangan dinilai sangat tinggi.
Terbukti, banyak pengusaha yang mengajukan permohonan untuk izin pertambangan.
’’Itulah yang terkadang yang menjadi dilema di industri tersebut. Sebab, sampai saat ini, kendala industri itu di sisi perizinan sangat lama,’’ katanya.
Pertambangan mineral dan batu bara (minerba) diharapkan dapat lebih memberikan kontribusi kepada pembangunan nasional.
- Gubernur Sulteng Data Perusahaan Tambang Perusak Lingkungan
- Dukung Curhatan Gubernur Anwar Hafid soal DBH Pertambangan, ART: Sulteng Butuh Keadilan
- Sebut Banjir Kota Palu Gegara Tambang, ART Minta BPK Hitung Kerugian Kerusakan Lingkungan
- Talenta Unggul Mampu Memperkuat Hilirisasi Pertambangan
- MIND ID Terima Kunjungan Menteri Perindustrian dan SDM Arab Saudi di Indonesia
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April