Pertamina Batasi BBM Bersubsidi

Pertamina Batasi BBM Bersubsidi
Pertamina Batasi BBM Bersubsidi

Padahal bus pariwisata sulit untuk ikut mengantri karena terkait dengan layanan kepada para penyewa. Sebagai langkah antisipasi maka pihaknya siap-siap membeli solar non subsidi yang harganya lebih mahal.

Di luar dari itu, kata Teguh, pihaknya berharap ada pengecualian bagi bus pariwisata sehingga masih bisa membeli solar bersubsidi seperti biasa. "Sekarang coba saja kita ukur, berapa besar sih signifikansinya dari bus pariwisata? Asumsi saya selisihnya tidak banyak karena frekuensi dan volume bus pariwisata ini juga tidak banyak," kata dia.

Padahal, menurutnya, peran dari bus pariwisata bukan hanya sekadar untuk kegiatan wisata. Blue Bird misalnya selain armadanya melayani kebutuhan berwisata juga melayani antar jemput sekolah dan antar jemput karyawan perusahaan.

"Bus ini kan muatannya banyak. Masih lebih ramah lingkungan dibandingkan jika ternyata nanti dilakukan penyesuaian harga dan orang-orang merasa kemahalan lalu akhirnya pilih bawa kendaraan sendiri-sendiri. Kan jadi beban juga," pikirnya.

Data statistik Kementerian Perhubungan mencatat pada 2012 terdapat sebanyak 14.984 bus pariwisata di Indonesia atau meningkat 40 persen dibandingkan 10.667 unit pada 2008.

Dalam catatan yang diterbitkan rekap lima tahunan itu diketahui bahwa armada bus pariwisata paling banyak terdapat di provinsi DKI Jakarta mencapai 4.727 unit diikuti Jawa Tengah (2.630 unit), Jawa Barat (2.372 unit), Jawa Timur (1.441 unit), dan Bali (1.255 unit). (bil/gen)


JAKARTA - Pertamina tampaknya membuktikan komitmennya untuk mengendalikan penyaluran BBM bersubsidi di Indonesia. Per tanggal 1 Agustus 2014 atau


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News