Pertamina Berhasil Turunkan Impor Migas

jpnn.com, JAKARTA - Keberhasilan Pertamina menurunkan impor migas tak lepas dari berbagai upaya yang dilakukan perseroan, termasuk dalam memaksimalkan kinerja kilang.
Menurut Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan berfungsinya kilang-kilang minyak Pertamina menjadi salah satu faktornya karena bisa dimaksimalkan untuk melakukan pengolahan produk minyak mentah.
"Sebagaimana kita ketahui, harga impor produk lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga crude oil,” kata Mamit, Kamis (18/7).
Faktor lain yang juga berpengaruh dam menurunkan impor migas, kata Mamit, adalah program biosolar, yaitu B20 dan B30. Program ini jelas mengurangi impor solar, karena ada pencampuran dengan sawit.
BACA JUGA: Pertamina Siapkan Tambahan Avtur di 12 Bandara Embarkasi Haji
Berdasarkan data Kementrian ESDM, lanjut Mamit, jika dibandingkan YoY periode Januari-Mei 2019 dengan 2018, terjadi penurunan impor sebesar 24 persen, yaitu, dari USD 9.6 miliar menjadi USD 7.3 miliar.
"Dengan penurunan ini saya melihat bahwa program yang digulirkan oleh pemerintah seperti B20 sudah cukup berhasil," katanya.
Menurut Mamit, program B20 memang bisa mengurangi impor, terutama solar. Bahkan, program tersebut membuat Pertamina sekarang surplus solar.
Berdasarkan data Kementrian ESDM, lanjut Mamit, jika dibandingkan YoY periode Januari-Mei 2019 dengan 2018, terjadi penurunan impor sebesar 24 persen, yaitu, dari USD 9.6 miliar menjadi USD 7.3 miliar.
- Pertamina Patra Niaga Pastikan Stok Avtur Penerbangan Haji 2025 Aman
- Program DEB Pertamina Dorong Produksi Pangan Desa
- Ini Kontribusi Pertamina untuk Sektor Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
- PHE Catatkan Kinerja Positif, Produksi Migas Capai 1,04 Juta Barel Setara Minyak per Hari
- Harga BBM Pertamina Turun, Cek Daftar Lengkapnya!
- Menteri ESDM Bahlil Lahadalia Tinjau Operasional PHM, Dorong Produksi Energi Nasional