Pertamina Diminta Menurunkan Harga BBM Mengikuti Tren Minyak Dunia Saat ini

Pertamina Diminta Menurunkan Harga BBM Mengikuti Tren Minyak Dunia Saat ini
SPBU Pertamina. Foto: dok Pertamina

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat ekonomi energi dari UGM Fahmy Radhi menyarankan PT Pertamina segera menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) karena harga minyak dunia turun drastis sampai di bawah 50 dolar AS per barel.

Harga minyak dunia turun drastis setelah OPEC berupaya menurunkan produksi hingga 1,5 juta barrel, tetapi Rusia yang non-OPEC menolaknya.

"Jika tidak ada penurunan produksi, maka harga minyak dunia bisa semakin rendah mencapai di bawah 40 dolar AS per barrel," kata Fahmy kepada Antara di Jakarta, melalui pesan tertulis.

Fahmy menjelaskan tidak bisa dihindari margin Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S) pasti turun, bahkan kalau harga minyak dunia terus turun sampai sekitar 30 dolar per barel, K3S harus menanggung kerugian potensial.

Pertamina harus segera menurunkan semua harga BBM, baik yang non-subsidi maupun subsidi.

"Pertamina jangan hanya menaikkan harga BBM pada saat harga minyak dunia naik, tapi juga harus menurunkan harga BBM pada saat harga minyak dunia turun," tegas dia.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menilai anjloknya harga minyak dunia harus dicermati baik-baik.

"Tadi saya juga bilang di Istana, harga (minyak) ini kita mesti cermati baik-baik, ndak boleh juga buru-buru karena yang kena bukan Indonesia saja tapi dunia kena sekarang," kata dia.

Pertamina diminta harus segera menurunkan semua harga BBM, baik yang non-subsidi maupun subsidi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News