Pertamina Kebanjiran Konsumen Pertamax

Pertamina Kebanjiran Konsumen Pertamax
Ilustrasi. FOTO: dok/jpnn.com

jpnn.com - JAKARTA - PT Pertamina kini kebanjiran konsumen bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax. Bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 92 iti makin laris manis setelah pemerintah mencabut subsidi untuk premium. Direktur Pemasaran dan Niaga PT Pertamina Ahmad Bambang meyakini bila selisih harga premium dan pertamax sekitar seribu rupiah, tentu konsumen lebih memilih menggunakan pertamax.

"Kalau harga Premium dan Pertamax beda rangenya Rp 1.000 atau Rp 1.200, itu yang pindah ke Pertamax akan banyak," tutur Ahmad saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Senin (2/2).

Namun sebaliknya, bila range harga keduanya terlampau jauh konsumen dengan sendirinya bakal beralih kembali menggunakan premium. Hal tersebut kata Ahmad tentu sudah diperhitungkan konsumen.

"Jadi ada swing customer. Pelanggan lihat dulu bedanya (harga premium dan pertamax) banyak nggak. Nah waktu harga pertamax selisih Rp 1.000 sama premium, itu tinggi naiknya (konsumen) ke Pertamax," jelasnya.

Terbukti saat ini pengguna pertamax sudah melonjak tiga kali lipat sejak akhir tahun 2014, dari yang sebelumnya hanya sebanyak 800 kl per hari, kini menjadi sebanyak 2600 kl sehari. Capaian tersebut menjadi kabar baik bagi Pertamina.

"Sejak premium naik November lalu (2014), kemudian turun, tapi karena pertamax juga turun tetap saja konsumsinya tinggi. Apalagi kalau kita buat harga pertamax dan premium makin deket. Itu lebih bagus," beber Ahmad. 

Seperti diketahui, harga produk Pertamax kini menjadi Rp 8.800 per liter. Sedangkan Pertamax Plus yang memiliki RON 95, menjadi Rp 9.650 dan Pertamina DEX Rp 10.550. Menurut data Pertamina, tiga harga itu berlaku serentak di pulau Jawa. 

Sedangkan di daerah lain seperti Bali, Pertamax lebih mahal, yakni di angka Rp 9.450. Termahal, ada di Jayapura yakni Rp 11.800. (chi/jpnn)


JAKARTA - PT Pertamina kini kebanjiran konsumen bahan bakar minyak (BBM) jenis pertamax. Bahan bakar dengan Research Octane Number (RON) 92 iti makin


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News