Pertamina Mengembangkan Teknologi Pesawat Nirawak untuk Operasi Tambang Hulu Migas

Pertamina Mengembangkan Teknologi Pesawat Nirawak untuk Operasi Tambang Hulu Migas
Sebuah pesawat nirawak atau drone membawa sebuah kotak berisi obat menuju ke kapal isolasi apung di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (2/8/2021). Drone yang berfungsi untuk mengantarkan obat-obatan menuju kapal isolasi apung terpadu dengan bobot berat 700 gram hingga satu kilogram tersebut diinisiasi oleh komunitas Makassar Medic Drone dalam membantu penanganan pandemi COVID-19 di Makassar. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/aww.

Pengembangan pesawat nirawak yang dilakukan PHE sebagai subholding upstream merupakan implementasi strategi regional pascarestrukturisasi untuk akselerasi alih ilmu dan pemanfaatan kegiatan pemetaan fotogrametri di seluruh wilayah kerja subholding upstream.

Program tersebut untuk mendukung dalam kinerja excellence operation yang juga turut mendukung target produksi nasional minyak sebesar 1 juta barel per hari dan gas sebanyak 12 miliar standar kaki kubik per hari pada tahun 2030.

Sinergi PHE dan Pelita Air Service akan berlangsung selama dua tahun untuk menunjang update teknologi penggunaan wahana terbaru dan riset terkait sensor hyperspectral.

‘’PHE merupakan salah satu anak perusahaan di Pertamina sudah melakukan teknologi UAV. Kerja sama itu menjadi modal bagi kedua perusahaan agar dapat berkontribusi bagi Pertamina Grup untuk bisa memetakan aset-asetnya," kata Pelaksana Tugas Direktur Utama Pelita Air Service Affan Hidayat. (antara/jpnn) 

PT Pertamina Hulu Energi  mengembangkan pesawat nirawak untuk operasi tambang hulu minyak dan gas bumi. Dalam pengembangan itu, PT PHE bekerja sama dengan PT Pelita Air Service. 


Redaktur & Reporter : Boy

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News