Pertamina-PGN Bangun Penyimpanan Gas Terapung

Pertamina-PGN Bangun Penyimpanan Gas Terapung
Pertamina-PGN Bangun Penyimpanan Gas Terapung
"Alokasi LNG yang diperoleh saat ini sebesar 1,5 juta ton per tahun atau setara dengan 200 MMscfd dari kontraktor Blok Mahakam, Kalimantan Timur. Oleh karena itu, PT Nusantara Regas sedang mengupayakan tambahan pasokan LNG sampai mencapai kapasitas maksimum," ujar mantan pelaksana tugas pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu.

FSRT atau terminal gas alam cair Jawa Barat, sebut Waluyo, merupakan teknologi baru di dunia dalam penyimpanan dan regasifikasi LNG. FSRT Jawa Barat ini sudah dilengkapi sistem bongkar muat LNG dari kapal ke kapal (ship to ship) yang pertama kali di Asia dan merupakan FSRT ke-12 di dunia.

Dijelaskan Waluyo pula, keunggulan infrastruktur terapung ini jika dibandingkan dengan terminal LNG di darat adalah biaya pembangunan dan pengoperasian yang lebih murah, waktu pembangunan yang lebih singkat, serta mobilisasinya pun lebih mudah sehingga tepat untuk diterapkan di Indonesia yang merupakan negara kepulauan.

"Setelah LNG FSRT Jawa Barat dapat beroperasi penuh, maka diharapkan akan mengurangi subsidi Pemerintah atas pembelian BBM oleh PLN. Untuk mengalirkan Gas Bumi hasil regasifikasi LNG dari FSRT ke Pembangkit Listrik PLN di Muara Karang akan dibangun jaringan pipa bawah laut sepanjang 15 km dengan ukuran 24 inc," pungkasnya. (yud/jpnn)


JAKARTA - PT Pertamina (Persero) bersama PT PGN, hari ini jumat (27/5) memulai pembangunan paroyek infrastruktur Floating Storage Regasification


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News