Pertanian Butuh Regenerasi, Moeldoko Segera Hidupkan Pestani
Moeldoko menjelaskan, para santri di pesantren juga akan diajari ilmu pertanian. Setelah keluar, para santri diharapkan akan menjadi center of gravity dari lingkungannya.
"Bisa dibayangkan kalau dia memiliki salah satu ilmu pertanian. Di samping pandai ilmu agama, dalam konteks hablumminannas, memiliki ilmu pengetahuan transfer knowledge dari kami tentang pertanian, maka dia akan bisa memberikan pencerahan pada lingkungan," terang Moeldoko.
Nantinya, para santri tersebut bisa menggarap lahan pertanian di sekitar pesantren.
Lahan tersebut bisa milik pemerintah, lembaga, perusahaan atau pribadi yang bisa dikerjasamakan.
Tidak hanya itu, Moledoko juga akan mengaktifkan kembali program Pesta Petani Muda (Pestani). Program itu akan melibatkan ribuan petani muda dengan usia maksimal 30 tahun.
Sebelumnya, Pestani pernah diselenggarakan di Pontianak untuk menyelaraskan program yang dimiliki pemda, Kodam XII/Tanjungpura, dan Universitas Tanjungpura.
Semua bersama-sama menyukseskan program ketahanan pangan nasional yang diarahkan meningkatkan dan mendukung pembangunan pertanian.
"Pestani ini diharapkan juga dapat menjadi program yang rutin dan berkesinambungan. Ini upaya bersama menjalin komunikasi dan mencapai sasaran secara bersama-sama terhadap program yang telah dicanangkan oleh pemerintah pusat maupun pemerintah daerah," tuturnya.
Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) Jenderal (Purn) TNI Moeldoko menilai minat generasi muda berkecimpung di dunia pertanian makin minim.
- Moeldoko Sebut Insentif Kendaraan Hybrid Menghambat Pertumbuhan Mobil Listrik
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Dambakan Keselarasan dengan Pusat, Petani Jateng Dukung Sudaryono Jadi Gubernur
- Tinjau Panen Jagung Bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi: Semua Pihak Ambil Langkah
- Regenerasi Petani, Kementan Gelar Bootcamp di Bogor
- Pupuk Bersubsidi Sebesar 9,55 Juta Ton Siap Disalurkan Kepada Petani