Pertanian Menjadi Sektor Paling Terdampak Perubahan Iklim, Waspada!
"Harapan kami, setelah petani dibekali ilmu tentang cuaca dan iklim maka kedepan volume produksi dan kualitas jeruk asal Purworejo, makin baik sehingga membawa kesejahteraan bagi petani," imbuhnya.
Dwikorita mengungkapkan bahwa fenomena El Nino dan IOD Positif yang terjadi membuat musim kemarau tahun ini dapat menjadi lebih kering dan curah hujan pada kategori rendah hingga sangat rendah.
Jika biasanya curah hujan berkisar 20 mm per hari, kata dia, maka pada musim kemarau ini angka tersebut menjadi sebulan sekali atau bahkan tidak ada hujan sama sekali.
"Puncak kemarau kering ini diprediksi akan terjadi di Agustus hingga awal September dengan kondisi akan jauh lebih kering dibandingkan 2020, 2021 dan 2022," jelasnya. (jlo/jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Kepala BMKG menyatakan bahwa pertanian menjadi sektor paling terdampak perubahan iklim.
Redaktur & Reporter : Djainab Natalia Saroh
- Ditambah 956.227 Ton, Alokasi Pupuk Bersubsidi Jawa Timur jadi 1,9 Juta Ton
- BMKG Sebut Rentetan Getaran Gempa Perbesar Kerawanan Longsor di Sumbar
- Ada Potensi Hujan Hari Ini? Simak Prakiraan Cuaca BMKG
- Cuaca Hari Ini di Sebagian Wilayah Indonesia, Tetap Waspada
- BMKG Sebut Sebagian Kota Besar Bakal Diguyur Hujan, Catat Wilayahnya
- Perbanyak Petani Milenial, Kementan Ingin Genjot Produksi Pangan