Begini Strategi Subsektor Hortikultura Mengatasi Dampak Perubahan Iklim Global, Mantap!

jpnn.com, JAKARTA - Kementerian Pertanian (Kementan) telah menyiapkan berbagai strategi menghadapi dampak perubahan iklim, berupa pengkajian terhadap upaya minimalisasi dampak negatif yang mengganggu budidaya pertanian termasuk hortikultura.
“Saya sangat mendukung kegiatan edukasi dan mendorong literasi yang bermanfaat bagi masyarakat khususnya para petani dan POPT," kata Direktur Jenderal Hortikultura Prihasto Setyanto pada acara bedah buku bertajuk 'Upaya Menghadapi Perubahan Iklim' yang bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Menurut Dirjen Prihasto, strategi ini tentunya perlu didukung kombinasi antara sains, teknologi dan kearifan lokal.
Kepala Pusat Literasi dan Perpustakaan Pertanian Kementan Muchlis mengatakan perubahan iklim sudah sangat sulit diprediksi, karena adanya perubahan pada lapisan atmosfer.
Ketersebarannya juga sudah menjadi hal yang harus diamati terus.
Dia mengatakan proses literasi harus tetap dilakukan untuk suplemen penghantar wawasan perubahan iklim.
"Perubahan ini harus disampaikan kepada masyarakat, karena harus dilakukan secara sinergitas. Seperti apa itu emisi gas rumah kaca (GRK), misalnya memudahkan proses edukasi sehingga ada efek berkelanjutannya dan tantangan perubahan ini dapat dilakukan bersama untuk mengedukasi semua komponen pertanian di Indonesia,” papar Muchlis.
Direktor Repositori, Mulitimedia dan Penerbitan ILmiah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ayom Widipaminto menambahkan kolaborasi antara Kementan dan BRIN berkomitmen untuk mendokumentasikan isu-isu perubahan iklim bersama.
Subsektor hortikultura telah menyiapkan berbagai strategi mengatasi dampak perubahan iklim global, simak selengkapnya
- Hari Bumi 2025, Telkom Gelar Konservasi Lingkungan Secara Serentak di Indonesia
- Telkom Libatkan Komunitas Lokal, UMK, & Masyarakat untuk Perubahan Bumi
- Buku 'Siapa Bayar Apa Untuk Transisi Hijau?, Mengulas Tantangan Pembiayaan Energi
- Asuransi Jasindo Beri Perlindungan Kepada 4,5 Juta Petani & Salurkan Klaim Rp386 Miliar
- HKTI dan PKTHMTB Bersiap Menanam Sorgum Seluas 100 Hektare
- Remaja Pembaharu Ashoka Tawarkan Solusi Kreatif Bagi Masalah Sosial dan Lingkungan