Pertanian on the Right Track, nih Buktinya

Pertanian on the Right Track, nih Buktinya
Petani panen padi di Kabupaten Serang. Foto: Kementan

jpnn.com, JAKARTA - Dr Ana Astrid Kepala Bidang pada Pusat Data Informasi Kementerian Pertanian, menyatakan saat ini pembangunan pertanian sudah on the right track menuju kedaulatan pangan, ekspor semakin meningkat dan impor turun.

Hal itu dia sampaikan menanggàpi adanya beberapa komentar terkait arah pembangunan pertanian yang perlu dibenahi.

“Peningkatan anggaran APBN 2014-2017 sebesar Rp 6,9 triliun telah dimanfaatkan secara fokus dan optimal, sehingga produksi padi 2014-2017 naik sebesar 10,5 juta ton GKG setara Rp Rp 42 triliun. Naiknya produksi padi ini mampu mencukupi kebutuhan konsumsi penduduk Indonesia yang bertambah sejak 2014-2018 sebanyak 12,8 juta jiwa, buktinya 2016-2017 tidak impor beras umum," tutur dia.

Selain itu, produksi 43 komoditas mengalami peningkatan, mencapai Rp 352 triliun. Angka tersebut menurut Ana juga turut mensejahterakan petani. Peningkatan produksi ini menciptakan nilai tambah output tercermin dari tumbuhnya PDB pertanian setiap tahunnya dan tingkat kemiskinan di pedesaan menurun.

“Program membangun infrastuktur lahan dan air irigasi secara besar-besaran, cetak sawah dan optimasi lahan, juga mekanisasi dan bantuan benih sehingga petani mampu menerapkan penggunaan benih unggul dan efisien dalam berproduksi. Petani dimuliakan dengan program asuransi usahatani, kebijakan harga bawah dan Bulog menyerap hasilnya, program kemitraan petani jagung dengan GPMT serta program pemberdayaan lainnya, sehingga melindungi dan mensejahterakan petani,” jelasnya.

Jadi program saat ini sudah on the right track menuju kedaulatan pangan. Empat komoditas sudah diselesaikan pada 2015-2107 yaitu padi, jagung, cabai dan bawang merah. Secara bertahap ke depan diselesaikan gula, bawang merah, kedelai, daging, pentahapan secara terukur sesuai roadmap terwujunya lumbung pangan dunia 2045.

“Selama tiga tahun membangun telah berhasil mengerem impor padi umum, jagung pakan ternak, cabai segar dan bawang merah. Bahkan pada 2017 telah ekspor beras khusus sekitar 4 ribu ton, bawang merah 7.700 ton dan jagung ke beberapa negara," paparnya.

Nilai ekspor pertanian 2017 sebesar USD 33,1 miliar naik 24 persen dibandingkan ekspor 2016 sebesar USD 26,7 miliar. Demikian pula impornya semakin menurun.

Selain itu, produksi 43 komoditas mengalami peningkatan, mencapai Rp 352 triliun. Angka tersebut menurut Ana juga turut mensejahterakan petani.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News