Pertanian Tak Boleh Berhenti, BPPSDMP Kementan Bahas Implementasi Closed Loop

Pertanian Tak Boleh Berhenti, BPPSDMP Kementan Bahas Implementasi Closed Loop
Sayuran. Foto: Humas Kementan

Selain itu, narasumber juga didatangkan dari pihak swasta antara lain PT. East West Seed, PT. Ranko, PT. Pupuk Kujang, serta Pasar Komoditi Nasional (Paskomnas) Indonesia. FGD dimoderatori Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti.

“Closed loop agribusiness menjadi jembatan untuk petani dan pasar sehingga supply lebih maksimal dan produk/harga menjadi stabil,” ujar Ketua Kompartemen Hortikultura KADIN, Karen Tambayong.

Ada sebuah action model pada closed loop yang bisa direplika dimana saja. Ia mengungkapkan bahwa kuncinya adalah sinergi antara BUMN dengan swasta.

Dalam kondisi seperti sekarang, lanjutnya, swasta harus diajak dan turut berperan, selain petani, universitas, dan pasar. Ia pun menegaskan keterlibatan swasta jelas harus ada.

“Bagi milenial, lapangan pekerjaan baru terbuka ketika mereplika program closed loop tadi,” jelas Karen.

Pada sesi selanjutnya, Banun Harpini menyampaikan closed loop bisa menjadi alternatif dalam mengatasi berbagai permasalahan sistem agribisnis produk pertanian. Menurutnya, sejumlah pengamat menilai masa Covid-19 ini membawa blessing untuk subsekstor hortikultura.

“Bagaimana kami memperbanyak champion-champion dari closed loop ini dan para champion ini membutuhkan dukungan," paparnya.

Ketika menutup forum ini, Idha menyampaikan “Sinergi sudah dimulai dan akan terus diperkuat”. Secara parsial beberapa permasalahan di lapangan sudah tersalurkan.

Kementan melalui BPPSDMP membahas implementasi Closed Loop dalam memperbaiki supply chain komoditas pertanian.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News