Pertanyaan Adian ke Teman Ahok, Pedas Banget

jpnn.com - JAKARTA - Ketua Pembina Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Adian Yunus Yusak Napitupulu mempertanyakan asal anggaran yang didapatkan Teman Ahok, relawan yang mendukung petahana Basuki Tjahaja Purnama.
Menurut Adian, proses pengumpulan Kartu Tanda Penduduk (KTP) pasti membutuhkan anggaran.
"Berapa anggaran yang mereka gunakan untuk mengumpulkan 1,7 juta KTP itu. Mungkin gak? Jujur saja," kata Adian di Sekretariat Pospera, Jalan Basuki Rahmat, Cipinang, Jakarta Timur, Sabtu (25/6).
Teman Ahok, kata Adian, sebagai organisasi yang mendukung Ahok dalam pilkada mendatang, tentu harus transparan mengenai keuangan mereka.
Ia mengingatkan jangan sampai hanya mengklaim memiliki badan usaha sendiri, seperti menjual baju, aksesoris, dan sebagainya. Kemudian tidak melaporkan input dan output keuangannya. Adian menduga, bisa saja badan usaha tersebut hanya kedok.
Lebih lanjut, kata pria yang juga anggota DPR Fraksi PDIP ini, Pospera juga semakin curiga lantaran Teman Ahok sering memberikan staitment soal jumlah anggaran yang dipakai, namun nyatanya sering direvisi kembali.
"Anggaran berubah-ubah. Pertama Rp 2,5 M, lalu 3,5 M, terakhir 6 M. Benar yang mana? Dalam demokrasi harus ada transparan. Ayo transparan," tantang Adian.
Adian juga mengklaim, ia pernah mengorek dan mencari rekening yang mengatasnamakan Teman Ahok. Namun, kata dia, tidak ada satu pun rekening yang ditemukan. Karenanya, Adian menduga dana yang mengalir ke kantong Teman Ahok, bukan seperti badan usaha, melainkan transaksi di bawah tangan.
JAKARTA - Ketua Pembina Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Adian Yunus Yusak Napitupulu mempertanyakan asal anggaran yang didapatkan Teman Ahok, relawan
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas
- Gus Yasin Dukung Agus Suparmanto Jadi Ketum PPP di Muktamar
- Groundbreaking Kantor Nasdem Karawang, Idris Sandiya Ingatkan Pentingnya Pembangunan Fisik & Mental
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru
- Mutasi Letjen Kunto Bikin Heboh, Legislator Yakin TNI Independen
- Pengamat Sebut Rekayasa Penangkapan Cawabup Bengkulu Selatan Preseden Buruk Bagi Demokrasi