Pertengahan Juli, Daging Impor Masuk RI
Sabtu, 07 Juli 2012 – 02:22 WIB
Deddy menjelaskan, sebenarnya ada spesifikasi teknis yang tidak bisa dipenuhi oleh daging lokal. Misalnya, industri pengolahan daging membutuhkan daging yang beku, sementara spesifikasi daging lokal cenderung kepada daging fresh.
Saat ini, mayoritas produsen daging lokal masih belum dilengkapi dengan alat pembeku daging, yang untuk selanjutnya disimpan di dalam cold storage. "Industri sekarang sudah mulai menurunkan kapasitas produksi, bahkan ada yang sulit berproduksi," ujarnya.
Sementara itu, kuota impor daging sepanjang 2012, sebelumnya, berada di kisaran 70 ribu ton. Akan tetapi kuota tersebut diralat oleh Pemerintah menjadi 34 ribu ton setahun. Saat ini, konsumen daging impor terbesar masih datang dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.
Setiap tahunnya, rerata tingkat konsumsi daging sapi di Jakarta naik lima persen, dengan kebutuhan sekitar 50-60 ribu ton. "Para produsen di Jakarta seharusnya belajar dengan produsen di Jateng dan Jatim, karena bisa menyerap daging dan sapi lokal," tandasnya. (gal)
JAKARTA - Menjelang momentum Puasa dan Lebaran, Kementerian Perdagangan (Kemendag) telah mengeluarkan izin importasi daging segar sebesar 8.300 ton.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Petani Sawit Plasma Antusias Kembangkan Ternak Sapi Pola Siska
- Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global
- Asbanda Umumkan Pemenang Pengundian Tabungan Simpeda, Berikut Daftarnya
- Bawang Merah Enrekang Siap Penuhi Kebutuhan Nasional di Tengah Kenaikan Harga
- Pahami Risiko Paylater, Layanan Pembayaran dari Marketplace
- Sinar Mas Land Kolaborasi Bareng Xendit Gelar DNA VC Startup Connect