Ekspor Pertanian Penyelamat Ekonomi di Masa Pandemi

Ekspor Pertanian Penyelamat Ekonomi di Masa Pandemi
Ilustrasi - Pertanian hidroponik dipamerkan di ajang Bogor Berkebun di Balai Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (4/12). Foto: Ricardo/jpnn.com

Kenaikan terjadi karena ekspor tanaman obat, aromatik, dan rempah-rempah mengalami peningkatan.

Secara kumulatif nilai ekspor Indonesia Januari-Juli 2021 mencapai USD 120,57 miliar atau naik 33,94 persen dibanding periode yang sama tahun 2020.

Lebih dari itu, ekspor nonmigas menyumbang 94,35 persen dari total keseluruhan ekspor periode Januari-Juli 2021.

Di sisi lain, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan pada Januari-Juli juga mengalami kenaikan yang cukup tajam, yaitu sebesar 31,36 persen.

Kontribusi terbesar pada periode ini disumbang oleh komoditas lemak dan minyak hewan/nabati senilai USD 16,59 Miliar.

Kepala Biro Humas dan informasi Publik Kementerian Pertanian (Kementan) Kuntoro Boga Andri mengatakan pemerintah terus berupaya mendorong akselerasi ekspor pertanian untuk membantu proses pemulihan ekonomi nasional.

"Seperti yang sudah diungkapkan Pak Menteri Pertanian (Syahrul Yasin Limpo), peningkatan ekspor pertanian memiliki peran penting dalam mengentaskan kemiskinan, terutama kalangan petani."

"Untuk itu, kami siap menggelar karpet merah untuk eksportir sehingga ekspor pertanian bisa terus meningkat," katanya.

Peneliti dari UI menyebut pertumbuhan ekspor pertanian merupakan penyelamat ekonomi di masa pandemi COVID-19.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News