Pasien COVID-19 Jangan Konsumsi Makanan Mengandung Lemak Berlebih

Pasien COVID-19 Jangan Konsumsi Makanan Mengandung Lemak Berlebih
Ilustrasi - Tim Satgas COVID-19 DKI Jakarta menempelkan stiker di rumah yang penguninya sudah vaksinasi di kawasan RW 05 Sunter Agung, Jakarta Utara, Jumat (13/8/2021). Foto: Ricardo/jpnn.com

jpnn.com, JAKARTA - Dokter spesialis gizi klinik dr Juwalita Surapsari mengingatkan mereka yang terpapar COVID-19 penting mengatur pola makan, jangan sampai berlebih dalam mengonsumsi lemak.

Menurut spesialis gizi klinik dari PPSI Ilmu Gizi Klinik Universitas Indonesia ini, asupan lemak terutama yang sifatnya lemak jenuh, bisa memperparah gejala COVID-19.

"Konsumsi banyak lemak terutama lemak jenuh akan bisa menyebabkan kondisi peradangan lebih berat. Akhirnya yang mungkin keluhannya ringan tetapi karena konsumsi yang salah, akhirnya menjadi lebih berat gejalanya," ujar Juwalita dalam webinar bertajuk 'Bahaya Salah Asupan Saat Pandemi dan Isoman', Rabu (18/8).

Juwalita mengatakan, asupan tinggi lemak mempengaruhi reseptor tempat melekatnya virus SARS-CoV-2 atau ACE-2 sehingga membuatnya lebih mudah dimasuki virus.

Selain itu, salah satu jenis lemak, yakni yang sifatnya jenuh bisa meningkatkan pengeluaran mediator yang sifatnya inflamasi dari sel imun.

Akhirnya bila inflamasi terjadi makin berat, akan memperparah gejala COVID-19 pasien.

Di sisi lain, diet tinggi lemak juga mempengaruhi kondisi bakteri baik dalam usus, menyebabkan terjadinya peradangan menyeluruh yang akhirnya menurunkan sistem imun tubuh.

"Mikrobiota di dalam tubuh ini punya manfaat luar biasa, tidak hanya menjaga kesehatan saluran cerna juga berdampak pada sistem imunitas tubuh karena membantu mengaktivitasi sel-sel imun tubuh, meskipun kelihatannya hanya di usus," ucapnya.

Pasien COVID-19 penting menjaga pola makan, jangan sampai mengonsumsi makanan mengandung lemak berlebih.

Sumber ANTARA

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News