Perundingan Inalum Belum Capai Titik Temu

Pemerintah Didesak Tetapkan Kompensasi Sesuai Hasil Audit

Perundingan Inalum Belum Capai Titik Temu
Perundingan Inalum Belum Capai Titik Temu
“Kalau melebihi angka tersebut, harus ada penjelasan dan dasar-dasar yang kuat. Apalagi saya kira peralatan yang ada di Inalum saat ini juga rata-rata telah berusia tua. Makanya kita tidak akan begitu saja menerima kalau misalkan nilainya lebih. Kita akan minta penjelasan hasil audit dan harus dipastikan bahwa itu dilakukan oleh auditor yang memang terpercaya,” ujarnya.

Karena itu dalam waktu dekat, Sukur berjanji akan meminta Komisi VI memanggil pemerintah khususnya Kementerian Perindustrian. Langkah tersebut menurutnya penting dilakukan, untuk menjelaskan hal-hal apa saja yang menjadi kendala sehingga sampai saat ini belum juga dicapai kesepakatan. Padahal perundingan antara perwakilan Indonesia dengan 12 konsorsium perusahaan Jepang digelar setiap dua minggu sekali.

“Setelah selesai masa reses, saya akan minta Komisi VI memanggil pemerintah untuk menjelaskan sampai mana proses negosiasi. Kenapa sampai saat ini belum juga diputuskan,” ujarnya.

Sukur mengingatkan, pemerintah harus benar-benar melakukan semua tahapan yang ada sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Jangan justru mengulur-ulur waktu, sehingga kecurigaan sebagian pihak adanya upaya mengeruk keuntungan pribadi dari perundingan dapat ditepis.

JAKARTA – Komisi VI DPR RI mendesak pemerintah segera memutuskan besaran nilai kompensasi yang harus dibayarkan kepada konsorsium Jepang, terkait

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News