Perupa Dadang Christanto Mengubah Sekolah Jadi Galeri Seni

Di Australia terutama perdesaan banyak orang menguasai pertukangan karena mereka harus melakukan banyak pekerjaan sendiri.
Ada tiga ruangan kelas di lantai atas yang dijadikan galeri. Di ujungnya ada ruangan bekas kantor guru yang dijadikan kamar tidur. Di bawah ruangan itu menjadi dapur.
Dadang memasang panel surya untuk kebutuhan listrik, termasuk untuk kompor. Di sebelah dapur ada bengkel yang dipakai Dadang untuk mengerjakan karyanya.
Fasilitas di bekas sekolah itu cukup lengkap. Lantai berkarpet, penghangat ruangan masih bekerja. Pemerintah pernah menghabiskan 250.000 dollar AS agar sekolah itu mendapat sambungan internet serat optik super cepat.
Sambungan itu diputus ketika sekolah ditutup. Dadang sudah beberapa kali mencoba agar internet itu disambung lagi, tapi pemerintah lokal maupun perusahaan telekomunikasi menolak.
Seni dan tragedi
Dadang mempersiapkan tempat itu selama empat tahun, terpotong beberapa kali ke Indonesia untuk berkarya dan beberapa kali berpameran di Australia.
Bertepatan dengan ulang tahunnya yang ke-60 pada 12 Mei lalu, Dadang meresmikan studionya.
Dari Melbourne saya ke Grevillia. Selama tiga malam saya menginap di ruang galeri, dengan kasur dan kantung tidur.
Setahun berkelana, ia melewati Grevillia yang berjarak 125 kilometer dari Byron Bay, kota tujuan wisata yang terkenal karena festival musik.
- Jatim Sediakan 40 Ribu Beasiswa untuk Berantas Putus Sekolah
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Prabowo Bakal Digitalisasi Sekolah, Siswa Bisa Belajar Dari Layar Televisi
- Sekolah Langganan Banjir Membuat Sudut Baca Digital
- Sentil Pemerintah Daerah, Prabowo Singgung Soal Jumlah Toilet di Sekolah
- Mendikdasmen: Presiden akan Berikan Smart Board, Pembelajaran Lebih Asyik