Perusahaan Asal Sydney Dicurigai Kirim 200 Ribu Dolar ke ISIS

Perusahaan Asal Sydney Dicurigai Kirim 200 Ribu Dolar ke ISIS
Perusahaan Asal Sydney Dicurigai Kirim 200 Ribu Dolar ke ISIS

"200.000 dolar di lingkungan itu - lingkungan perang maksudnya - adalah sebuah berkah," tutur Juan, yang sempat menjadi Sekretaris Asisten 1 bidang pendanaan teroris untuk Departemen Keuangan AS

"Dua anggota ISIS bisa hidup dari jumlah itu untuk beberapa bulan, atau mungkin beberapa tahun. Mereka tentu bisa menggunakan uang itu untuk membeli senjata di pasaran, untuk mempengaruhi atau merekrut, dan memperluas gerakan mereka serta mempengaruhi bahkan di dalam kelompok sendiri - 200.000 dolar di tangan anggota ISIS asal negara Barat itu sangat berbahaya," jelasnya.

Ia menerangkan, "Ada juga pembayaran untuk hal lain seperti fasilitas, paspor palsu dan hal lainnya yang bisa memfasilitasi sebuah kelompok untuk mendukung pergerakannya di luar negeri. Tak hanya mendukung aktivitas yang berlangsung di Suriah dan Irak tapi juga mendukung mereka yang ingin kembali ke Australia atau negara Barat lainnya untuk melakukan penyerangan."

"200.000 dolar mungkin tak terlalu banyak untuk anggaran ISIS, tapi di tangan sepasang anggota asal negara Barat yang mungkin merencanakan sesuatu, tak hanya di Timur Tengah tapi juga di Australia, itu bisa cukup berbahaya," ungkap JUan.

Dalam surat penutupan 'Bisotel Rieh', AUSTRAC juga mengatakan bahwa perusahaan ini mengirim sekitar 18,8 juta ke Turki dan Lebanon antara bulan Januari dan Agustus tahun ini serta terus gagal menyediakan data penerima dari transaksi ini.

Bisotel Rieh sebelumnya telah mengakui menyelundupkan uang ke perbatasan Turki untuk dikirim ke Lebanon, tempat di mana perusahaan ini tak mampu menyelamatkan sebuah rekening bank meski memiliki kantor di Tripoli.

AUSTRAC juga menemukan adanya transfer uang senilai 226.123 dolar ke Istanbul pada bulan lalu dan 38.000 dolar ke Malaysia pada bulan Juli dan Agustus.

Malaysia telah menjadi titik awal bagi militan asal Australia yang hendak menuju Irak dan Suriah, termasuk Khaled dan Elomar.

Polisi Australia mencurigai sebuah perusahaan asal Sydney, yang dimiliki keluarga terdakwa teroris Khaled Sharrouf, digunakan untuk mengirim dana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News