Perusahaan Percetakan Harus Dicoret
Senin, 15 April 2013 – 12:26 WIB
Politisi PDI Perjuangan itu menilai perlu ada audit pengadaan tender. "Selain diaudit perlu ada yang bertanggungjawab. Salah satunya menurut saya yang bertanggungjawab menteri pendidikan," kata Pramono.
Baca Juga:
Senada dengan Pramono, anggota Komisi X DPR, Zulfadli menerangkan, perusahaan percetakan soal UN harus diberi sanksi. Bahkan harus ada investigasi dari BPK.
PT Ghalia merupakan perusahaan pemenang tender. "PT Ghalia harus diberi sanksi "blacklist". Ada indikasi penunjukan Ghalia ini aroma penyimpangan sehingga harus diinvestigasi BPK. Pihak Kemendikbud juga harus bertanggungjawab," tandasnya. (gil/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI, Pramono Anung mendesak agar perusahaan percetakan pemenang tender yang mengurus soal ujian nasional (UN) harus dicoret.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Sinergi Atma Jaya-Perhumas Jadikan Komunikasi Tetap Relevan dalam Keilmuan dan Praksis
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
- BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham