Pesan dari Founder Vamos Indonesia untuk Egy Maulana Vikri

Pesan dari Founder Vamos Indonesia untuk Egy Maulana Vikri
Egy Maulana Vikri. Foto: Amjad/JPNN.com

Antoine Griezmann misalnya, dengan postur hanya 175 sentimeter, menurut Fanny dia kecil bagi ukuran Eropa.

Namun, dengan pola pikir pembinaan yang tepat dan memahami filosofi sepak bola di negaranya, dia akhirnya memilih untuk berlatih di akademi di Spanyol.  

"Dia waktu di Prancis banyak akademi yang enggak mau, karena dianggap kurus dan kecil. Karena itu dia ke Spanyol dan memulai di Real Sociedad, dengan sistem yang tepat, dia menjelma jadi pemain hebat kan," tuturnya.

Kemudian, dari sisi sepak bola Indonesia yang tak dikenal di Eropa. Menurut Fanny, baiknya pemain Indonesia memulai dari kasta yang rendah dulu agar mendapatkan menit bermain dan proses yang bagus, baru setelah menonjol tinggal memanen hasilnya.

"Sebaiknya memulai karier dari bawah. Jamie Vardy saja pernah kan memulai dari Divisi Tujuh di Liga Inggris, jadi dapat minutes play bertahap," terangnya.

Karena itu, dia meminta agar dukungan kepada pemain Indonesia yang ada di Eropa tidak surut. Sembari sang pemain mencari cara lain agar mendapatkan menit bermain dan kesempatan menembus tim utama. (dkk/jpnn)

Egy Maulana Vikri kenapa sulit bersaing? Filosofi mencari liga yang cocok dengan postur tubuhnya dan target bukan klub besar perlu dilakukan.


Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News