Pesan dari Haedar Nashir di Muktamar Muhammadiyah untuk Kontestan Pemilu 2024

jpnn.com, SOLO - Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir punya pesan khusus untuk para kontestan Pemilu 2024.
Menurut Haedar, para kandidat wakil rakyat maupun calon pemimpin lainnya pada pesta demokrasi mendatang harus berorientasi pada upaya mewujudkan cita-cita nasional.
"Segala proses bernegara, termasuk Pemilu 2024, niscaya menjadi jembatan emas bagi terwjudnya kehidupan kebangsaan yang bersatu, berdaulat, adil, dan makmur bagi seluruh rakyat Indonesia," ujar Haedar saat berpidato pada pembukaan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (19/11).
Di acara yang juga dihadiri Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu Haedar menegaskan para kontestan Pemilu 2024 tentu memiliki obligasi moral yang tinggi untuk menjadi pemimpin dan wakil rakyat yang berjiwa kesatria Pancasila.
Oleh karena itu, para politikus harus menjadi negarawan yang mempraktikkan nilai-nilai luhur Pancasila di dunia nyata sekaligus membawa Indonesia ke perwujudan cita-cita mulia.
"Setiap elite bangsa yang berkompetisi harus sudah selesai dengan dirinya, yakni meletakkan politik dan kekuasaan sebagai jalan utama berkhidmat sepenuhnya bagi kejayaan Indonesia," katanya.
Mahaguru atau profesor ilmu pemerintahan di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) itu juga meminta para politikus meletakkan pemilu serta seluruh proses berbangsa dan bernagara dalam sisi yang luas untuk memajukan Indonesia sebagaimana diperintahkan konstitusi.
"Pastikan Indonesia Emas 2045 berjalan dalam peta jalan yang benar untuk mewujudkan cita-cita luhur Indonesia, menjunjung tinggi nilai agama, Pancasila, dan kebudayaan luhur bangsa," kata Haedar di hadapan ribuan muktamirin.
Ketua Umum PP Muhammadiyah KH Haedar Nashir menyatakan setiap elite bangsa yang berkompetisi harus sudah selesai dengan dirinya.
- Muhammadiyah-Polres Tanjung Priok Perkuat Sinergi Jaga Kamtibmas dan Kegiatan Keagamaan
- Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar, Muhammadiyah: Perilaku yang Mencoreng Profesi
- MOSAIC & Muhammadiyah Bahas Potensi Penggunaan Dana ZIS untuk Transisi Energi
- Soal Polemik Soeharto Pahlawan, Ketum Muhammadiyah Singgung Bung Karno hingga Buya Hamka
- Mengenang Paus Fransiskus, Ketum PP Muhammadiyah: Sosok Penyantun dan Humoris
- Muhammadiyah Pertanyakan Rencana Prabowo Evakuasi Warga Gaza ke RI