Pesawat Dipotong 3 Bagian Terlebih Dahulu, kini jadi Bioskop

Pesawat Dipotong 3 Bagian Terlebih Dahulu, kini jadi Bioskop
Pesawat 737-200 yang disulap jadi bioskop di Desa Janti, Klaten. Foto: FERLYNDA PUTRI/Jawa Pos

jpnn.com - Pesawat harus dipotong dan diangkut tiga container agar bisa dibawa ke Klaten dan disulap menjadi bioskop. Jam main menyesuaikan permintaan penonton. Juga jadi tempat latihan calon jamaah haji.

FERLYNDA PUTRI, Klaten

PESAWAT Boeing 737-200 sudah siap di landasan. Penumpang pun masuk satu per satu. Tiket ditunjukkan kepada pramugari.

Bangku warna hitam beraksen biru menunggu. Penumpang duduk di kursi yang berjajar tiga-tiga. Di pesawat itu, memasang sabuk pengaman tidak wajib. Yang harus ditaati justru memakai kacamata kertas yang diberikan pramugari di depan pintu.

Penumpang juga tidak boleh menggunakan alas kaki. Sandal atau sepatu harus dititipkan di loker sebelum tangga naik. Jendela sebaiknya ditutup. Semakin gelap, semakin baik.

Ssstttt… Harus tenang. Siap? Oke, film dimulai...

Ya, naik pesawat di Pemancingan 100, sebuah restoran di Desa Janti, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah, itu memang bukan untuk terbang. Tapi, untuk menonton film.

Pesawat yang ”landasannya” di bagian belakang kompleks rumah makan tersebut dibagi menjadi tiga ruangan. Untuk film biasa, film 3D, dan kokpit untuk selfie.

Selain menjadi bioskop buat nonton film, pesawat di halaman restoran itu juga dimanfaatkan untuk latihan calon jamaah haji dan pramugari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News