Pesawat Dipotong 3 Bagian Terlebih Dahulu, kini jadi Bioskop

Pesawat Dipotong 3 Bagian Terlebih Dahulu, kini jadi Bioskop
Pesawat 737-200 yang disulap jadi bioskop di Desa Janti, Klaten. Foto: FERLYNDA PUTRI/Jawa Pos

Untuk ruang bioskop, ada layar 3 meter di depan. Tiga baris atau sembilan kursi yang berada dekat dengan layar dicopot. Dengan demikian, kapasitasnya 66 seat untuk bioskop alam dan 36 untuk bioskop 3D.

”Kalau terlalu dekat layar kan tidak bisa lihat. Yang belakang juga terganggu,” tutur Bambang Indra Nugraha, penanggung jawab harian di arena bioskop pesawat.

Setelah lebih dari setahun beroperasi, Indra mengklaim, jumlah pengunjung semakin banyak. ”Biasanya rombongan anak-anak. Kalau hari libur bisa 700–1.000 orang,” tutur pria 29 tahun itu.

Pemilik memang ingin menjadikan pesawat-bioskop itu sebagai sarana belajar bagi anak. Untuk itu, film-film yang diperlihatkan pun yang mendidik. Tentang dunia hewan, dinosaurus, dan yang lainnya.

Jam main di bioskop bertiket Rp 10.000,- pun menyesuaikan dengan permintaan penonton. Bahkan, ada satu penonton pun tetap main. Meski, itu tak pernah terjadi sejak beroperasi pada Desember 2016.

”Biasanya selalu rombongan atau minimal satu keluarga. Karena ini kan rumah makan keluarga,” kata Indra.

Saat Jawa Pos ke sana pada 18 Januari, suasana sedang tidak ramai pengunjung. Film 3D yang diputar bertajuk Roller Coaster yang bercerita tentang dunia dinosaurus.

Najmutstaqib Arrauf, salah seorang penonton yang berbarengan dengan Jawa Pos, mengaku sangat menikmati pengalaman pertamanya di bioskop pesawat.

Selain menjadi bioskop buat nonton film, pesawat di halaman restoran itu juga dimanfaatkan untuk latihan calon jamaah haji dan pramugari.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News