Pesawat Latih TNI Bertambah Lagi
Minggu, 30 Juni 2013 – 05:27 WIB
Uji terbang dilakukan di ketinggian 25.000 kaki untuk pemeriksaan beberapa sistem pesawat yang meliputi sistem bahan bakar, tekanan udara, auto pilot, mesin, navigasi, komunikasi, landing gear, serta pendaratan pesawat yang didahului dengan beberapa manuver.
Nama Super Tucano melejit sejak Operasi Phoenix Angkatan Udara Kolombia pada 2008. Pesawat Super Tucano milik Kolombia berhasil menewaskan pimpinan pemberontak FARC, Raul Reyes, dalam suatu serangan lintas perbatasan ke Venezuela.
Pesawat ini memang digunakan di sejumlah negara Amerika Latin. Misalnya, Republik Dominika, Kolombia, Ekuador, dan Chile. Selain Indonesia, Brasil pun mengekspor pesawat ini ke Angola, Burkina Faso, dan Mauritania.
Dilengkapi mesin tunggal turboprop, Super Tucano memiliki kemampuan mengenai target dengan sempurna. Dua senapan mesin dipasangkan pabrikan Embraer Brasil, pada sayap serta 5 hardpoint di sayap dan fuselage untuk mengangkut rudal, roket atau bom seberat 1,5 ton. Pesawat ini pun didesain untuk melakukan serangan anti-gerilya, pengintaian, dan patroli.
JAKARTA---Kualitas penerbang tempur TNI AU akan semakin baik. Sebab, pesawat latih yang digunakan juga semakin canggih. Mabes TNI AU
BERITA TERKAIT
- Presiden Jokowi Diminta Perhatikan Nasib Ribuan Karyawan Polo Ralph Lauren dan Keluarganya
- Honorer Non-Database BKN Jangan Berharap Lagi, Enggak Direken
- WWF Ke-10 di Bali, 7 KRI Bersiaga Menjaga Perairan di 4 Sektor
- Pendaftaran PPPK 2024: Ini Hasil Verval Data Honorer, Resmi dari BKN
- Menteri Singgung soal Honorer jadi PPPK Part Time, Oh Non-Database BKN
- HUT ke-44 Dekranas, Parade Mobil Budaya Pecahkan Rekor MURI