Pesawat Latih TNI Bertambah Lagi

Pesawat Latih TNI Bertambah Lagi
Pesawat Latih TNI Bertambah Lagi
Total nilai kontrak pembelian  16 buah Super Tucano itu mencapai Rp 2, 7 triliun rupiah. "Kita yakin para penerbang di Malang termasuk crew daratnya bisa menjaga asset negara yang cukup mahal ini," kata mantan Kadispen AU itu.

TNI Angkatan Udara dan Embraer Brasil  menandatangani kontrak pembelian delapan Super Tucano di Pameran Dirgantara Farnborough, Inggris, pada 10 Juli 2011. Termasuk di dalam kontrak satu unit simulator untuk pelatihan para pilot Angkatan Udara.  Empat pesawat dengan cocor merah bergerigi yang sekarang sudah stand by di Malang  sudah memakai nomor regristrasi TT-3101, 3102, 3103 dan 3104.

Sebelum dikirim ke Indonesia, tim gabungan Kementerian Pertahanan dan TNI AU yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Alit Erbawa tiba di fasilitas produksi Embraer untuk memeriksa pesawat pesanan. Pemeriksaan meliputi dokumen, pencocokan komponen pesawat, interior pesawat, pengecatan dan uji terbang. Khusus uji terbang dilaksanakan oleh pilot Embraer dan Komandan Skadron Udara 21 Mayor Penerbang James Yanes Singal.

Pemeriksaan di darat mencakup kondisi fisik pesawat, pemeriksaan instrumen pesawat sebelum dan sesudah mesin dinyalakan, serta pemeriksaan kendali pesawat selama proses lepas landas dan mendarat.

JAKARTA---Kualitas penerbang tempur TNI AU akan semakin baik.  Sebab, pesawat latih yang digunakan juga semakin canggih.  Mabes TNI AU

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News