Pesilat PSHT di Kediri Tewas Dianiaya, Polisi Turun Tangan
jpnn.com, KEDIRI - Seorang pendekar dari sebuah perguruan silat di Kota Kediri, Jawa Timur, tewas seusai dianiaya.
Wakapolres Kediri Kota Kompol Dodi Pratama mengatakan pihaknya masih melakukan pengusutan.
"Kami sudah membentuk tim khusus yang terdiri atas personel satreskrim, intel, Jatanras Polda Jatim bersama-sama menyelidiki perkara ini untuk mengungkap pelaku," kata Dodi, Sabtu.
Dia menjelaskan saat ini pihaknya sudah memeriksa enam saksi dalam perkara penganiayaan hingga menyebabkan korban meninggal dunia tersebut.
Selain itu, polisi juga memeriksa rekaman kamera pengawas (CCTV) untuk mencari bukti lebih kuat.
Penganiayaan itu terjadi pada Rabu (4/10) di Jalan Inspeksi Brantas, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.
Kejadian itu berawal dari korban yang datang bersama dua temannya ke Jembatan Brawijaya, Kota Kediri.
Saat itu, diduga terjadi gesekan antara kelompok korban dengan kelompok lainnya. Gesekan berawal dari tatapan mata yang berujung saling ejek hingga penganiayaan.
PSHT Kediri meminta polisi menangkap pelaku penganiayaan berujung kematian seorang anggotanya.
- Marcelo Araujo Meninggal Dunia, Persik Kediri Berduka
- 164 ASN di Kediri Naik Pangkat, Zanariah Berpesan Begini
- Santri Tewas Dianiaya di Ponpes Miftahul Huda 606 Kalianda, Polisi Bergerak
- Santri Tewas Dianiaya Senior di Kediri, Sahroni Minta Pihak Ponpes Kooperatif
- Viral Santri Asal Banyuwangi Tewas Dianiaya di Kediri, Ini 4 Tersangkanya
- Pelaku Pembobolan Mesin ATM Bank Jatim Ditangkap, Ternyata Masih Pelajar