Pesona Filsafat Pythagoras

Pesona Filsafat Pythagoras
Lukisan Pythagoras sedang mengajar ilmu filsafat dari abad 20. Sebagian besar muridnya perempuan. Foto: Capture laman Google.
Dia dipecat. Dalam perjalanan pulang ke kampung halamannya, kapal yang ditumpanginya oleng diterjang badai. Hippasos terlempar dan mati.

 

Legenda pun menyertai kisah hidup Pythagoras. Ia digadang-gadang punya mukjizat mengetahui siapa dirinya di kehidupan sebelumnya. Dan yang paling masyhur, diyakini sebagai anak Dewa Apollo.

 

Suhening mengisahkan, lazimnya para filusuf pada zaman Yunani klasik, yang tidak meninggalkan kitab tertulis, begitulah Pyhthagoras, bahkan hingga masa Socrates (469-399 SM). Barulah pada masa Plato (427-347 SM) dan dilanjutkan masa Aristoteles (384-322 SM) para filusuf menuliskan pemikirannya.

 

Merujuk kesaksian Iamblikhos dan Diogenes (412-323 SM), perkumpulan Pythagoras bukanlah merupakan gerakan politik sebagai ditudingkan oleh pihak-pihak yang tidak menyukai mazhab Pythagorean.

 

Pythagoras bukan hanya ahli matematika. Dia filusuf yang berlawan dengan rezim tiran. Seabad sebelum Socrates.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News