Pesona Filsafat Pythagoras
Selasa, 14 Mei 2019 – 23:15 WIB
Dia dipecat. Dalam perjalanan pulang ke kampung halamannya, kapal yang ditumpanginya oleng diterjang badai. Hippasos terlempar dan mati.
Legenda pun menyertai kisah hidup Pythagoras. Ia digadang-gadang punya mukjizat mengetahui siapa dirinya di kehidupan sebelumnya. Dan yang paling masyhur, diyakini sebagai anak Dewa Apollo.
Suhening mengisahkan, lazimnya para filusuf pada zaman Yunani klasik, yang tidak meninggalkan kitab tertulis, begitulah Pyhthagoras, bahkan hingga masa Socrates (469-399 SM). Barulah pada masa Plato (427-347 SM) dan dilanjutkan masa Aristoteles (384-322 SM) para filusuf menuliskan pemikirannya.
Merujuk kesaksian Iamblikhos dan Diogenes (412-323 SM), perkumpulan Pythagoras bukanlah merupakan gerakan politik sebagai ditudingkan oleh pihak-pihak yang tidak menyukai mazhab Pythagorean.
Pythagoras bukan hanya ahli matematika. Dia filusuf yang berlawan dengan rezim tiran. Seabad sebelum Socrates.
BERITA TERKAIT
- Alam Ganjar Sambangi Keraton Surakarta Hadiningrat Untuk Belajar Sejarah
- Sejarah Ponpes Lirboyo yang Menyatakan Dukungan kepada Anies-Muhaimin
- Datangi Rumah Sejarah di Rengasdengklok, Ganjar Ingin Menularkan Semangat Perjuangan
- Lestari Moerdijat Sampaikan Pentingnya Pembelajaran yang Memperkuat Akar Sejarah
- Anies Prihatin Rumah Rengasdengklok Tak Diberi Bantuan Pemerintah
- PT Timah Dorong Peningkatan Literasi Sejarah Masyarakat Pulau Belitung