Pesona Ramadhan Banten Kenalkan Pesona Indonesia

Pesona Ramadhan Banten Kenalkan Pesona Indonesia
Menteri Pariwisata Arief Yahya. Foto: Kemenpar for JPNN.com

jpnn.com, BANTEN - Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Sekali menggelar event, banyak sasaran yang bisa dicapai dalam satu gerakan. Ini yang terjadi di Banten, dalam menggelar acara Pesona Ramadhan Banten. Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Asosiasi Industri Kreatif dan Pelaku Usaha (ASIPA), dan Kemenpar bersinergi dalam satu event.

Sambil memperkenalkan beragam destinasi, produk-produk unggulan Banten, dan branding Pesona Indonesia, event perdana itu menjadi momentum pas.

Plt Asisten Deputi Strategi Pemasaran Pariwisata Indonesia Nusantara Kemenpar RI Hariyanto menjelaskan, branding Pesona Indonesia merupakan bentuk komitmen untuk mempromosikan pariwisata secara menyeluruh public. Termasuk Banten yang memiliki potensi Pariwisata, dan punya satu kawasan yang sudah dijadikan destinasi prioritas, Tanjung Lesung.

"Strategi promosi Kemenpar adalah Branding, Advertising, Selling, atau disingkat BAS. Branding untuk pemasaran nusantara adalah Pesona Indonesia, dan brand untuk mancanegara menggunakan Wonderful Indonesia," kata Hariyanto.

Hal itu dia sampaikan mewaliki Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran Nusantara, Esthy Reko Astuty, dalam acara Rangkaian Pesona Ramadhan Banten Sosialisasi Branding Pesona Indonesia di Halaman Masjid Raya Al-Bantani, Curug, KP3B, Kota Serang (13/6).

Menurut Hariyanto, Kemenpar berkewajiban mensosialisasikan branding Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia kepada masyarakat, agar memudahkan dalam berpromosi. Seperti yang sering disebut-sebut Menpar Arief Yahya, produk Pariwisata Indonesia adalah destinasi. Brandingnya, Pesona dan Wonderful Indonesia. Tanpa branding, produk itu terlalu sulit dikenal oleh pasar atau originasi dalam jangka panjang.

Arief Yahya yang ahli branding dan menjadi ketua tim National Branding yang ditunjuk Presiden Joko Widodo itu menyebut branding, atau PR-ing, adalah janji produk (promise), kepada customers. Dan jika janji itu ditepati, akan menjadi reputasi (reputation). PR, itu Promise to Reputation.

“Kalau kita sudah membranding, itu sama dengan menjanjikan kepada wisatawan, jika mereka ke destinasi yang kita branding, mereka akan mendapatkan sensasi yang sama dengan dia tangkap dari janjinya dalam promosi. Atraksi kita memang sudah hebat, tinggal dibranding, maka akan menjadi reputasi yang berimpact jangka panjang,” jelas Arief Yahya.

Sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui. Sekali menggelar event, banyak sasaran yang bisa dicapai dalam satu gerakan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News