Pestisida Ancam Ibu Hamil, Perkembangan Anak, dan Lahan

Pestisida Ancam Ibu Hamil, Perkembangan Anak, dan Lahan
Ibu hamil. Foto Ilustrasi

jpnn.com, BREBES - Penggunaan pestisida untuk pertanian di Kabupaten Brebes, Jateng, dianggap sudah berlebihan. Masyarakat Kota Bawang ini telah tedampak paparan pestisida. Saat ini muncul beberapa penyakit yang ditimbulkan dari pestisida, yakni hipotiroidisme (saat ibu hamil atau saat masa pertumbuhan), berat bayi lahir cacat, dan autisme.

Kepala Bidang Kesehatan Keluarga Dinas Kesehatan Kabupaten Brebes dr Rudi Pangarsami Utami mengungkapkan, efek bahaya pestisida bagi kesehatan manusia di Kabupaten Brebes jika tidak ditangani dengan cepat akan berdampak pada generasi yang akan datang. Saat ini, dampak dari penggunaan pestisida sudah terasa.

Rudi menyebut, dampak yang paling terlihat itu adalah pada kesehatan ibu dan anak (KIA) yang menyebabkan hipotiroid . Dimana menyebabkan menurunnya sintesis dan sekresi hormon tiroid dari kelenjar tiroid yang berpengaruh pada petumbuhan dan perkembangan anak.

Sebelum ada penelitian, pihaknya mengetahui penyebab hipotiroid adalah kurangnya asupan gizi berupa iodana atau yodium . Dari beberapa penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Diponegoro (Undip) Semarang, ternyata paparan pestisida dapat menyebabkan hipotiroid pada ibu hamil dan anak di Kabupaten Brebes. Ini sangat berdampak pada gangguan pertumbuhan dan perkembanga anak sejak janin dalam kandungan.

“Pertumbuhan otak anak itu dimulai sejak sel sperma bertemu dengan sel telur, sampai dengan anak usia 2 tahun (1000 hari pertama kehidupan) pertumbuhan otak sudah 70 persen otak dewasa. Masa ini perlu mendapatkan perhatian,” kata Rudi kepada Radar Tegal (Jawa Pos Group).

Di Kabupaten Brebes, lanjut Rudi, tidak sedikit ibu hamil yang terlibat langsung dengan kegiatan-kegiatan pertanian. Bahkan, mereka tak menggunakan alat pelindung. Antara lain, sarung tangan dan masker. Dengan demikian, paparan pestisida langsung menyerang tubuhnya melalui mulut, pori-pori kulit, dan kelenjar mata.

“Paparan pestisida bisa melalui mulut dengan makanan yang kita makan. Juga bisa melalui pori-pori kulit yang terpapar langsung dengan pestisida. Juga melalui kelenjar mata. Residu organoklorin di Kabupaten Brebes sangat tinggi. Ada aldrin, endosulfan, diaziron, heptaklor, Dieldrin, BPMC, MIPC, fention, karbofuran, diazinon, klotpirifos yang digunakan untuk obat pertanian,” ungkapnya.

Undip melakukan riset tentang dampak pestisida terhadap fungsi tiroid dan tumbuh kembang di Kabupaten Brebes. Tim Peneliti Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip Suhartono saat menggelar workshop penyusunan materi sosialisasi pencegahan dampak pestisida terhadap kesehatan masyarakat di Grand Dian Hotel Brebes pada 2017 lalu mengungkap hasil penelitiannya.

Beberapa penyakit yang ditimbulkan dari pestisida yakni hipotiroidisme (saat ibu hamil atau saat masa pertumbuhan), berat bayi lahir cacat, dan autisme.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News