Peta Politik Berubah jika Pengganti Setnov Orangnya Pak JK
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Faris Thalib memprediksi, jika Jusuf Kalla berhasil menempatkan orang kepercayaannya menjadi Ketum Partai Golkar menggantikan Setya Novanto, kemungkinan besar peta perpolitikan akan berubah.
Partai berlambang pohon beringin tersebut bisa saja menarik dukungan yang selama ini diberikan pada Presiden Joko Widodo yang sudah digadang-gadang bakal kembali maju sebagai calon presiden pada Pemilu 2019 mendatang.
"Jika orangnya JK yang terpilih, bisa jadi dukungan terhadap Jokowi dicabut. Tapi jika orangnya Jokowi yang terpilih, maka konsolidasi politik jalan terus dengan tetap mendukung Joko Widodo dua periode dan akan ada perombakan besar dalam kepengurusan," ujar Faris kepada JPNN, Minggu (19/11).
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Studies (IPS) ini, demi kepentingan Golkar sendiri, pengganti Novanto sebaiknya berasal dari kader muda.
Hal tersebut untuk menaikkan tingkat kecepatan gerak Partai Golkar dalam mengejar banyak ketertinggalan akibat kisruh yang menyandera.
"Golkar memiliki banyak tokoh muda. Merekalah yang harus mewakili zamannya. Mereka yang paham dan menjiwai kebutuhan dan persoalan sosial yang bakal dihadapi Golkar ke depan." ucapnya.
Alasan lain, tokoh muda kata Faris, cenderung relatif steril dari faksi-faksi yang masih berkonflik di internal Partai Golkar. (gir/jpnn)
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Studies (IPS) ini, demi kepentingan Golkar sendiri, pengganti Novanto sebaiknya berasal dari kader muda.
Redaktur & Reporter : Ken Girsang
- Ganjar Dilaporkan ke KPK, JK: Direktur Saya Ditahan, Kantor Didatangi Petugas
- JK Ungkap Parlemen Jalanan Bakal Terjadi Kalau Kejanggalan Pemilu 2024 Tidak Tuntas
- Megawati Sudah Bertemu Sejumlah Tokoh Prodemokrasi, tetapi Tertutup Agar Tak Bising
- JK: Bagi Saya, Pemilu 2024 Menjadi yang Terburuk Sejak 1955
- Soal Rencana Bertemu Megawati, Begini Pernyataan Terbaru JK
- Jusuf Kalla Terpilih Secara Aklamasi Menjadi Ketum DMI 2024-2029