Petani Boyolali Meradang Mendengar Anggaran Pemilu 2024, Simak Kalimatnya

“Keadaan begini terus terang kami sangat berharap bantuan. Kami enggak mikir apa itu pemilu,” ujar Suroto.
Dia mengatakan umumnya para petani lebih memikirkan kebutuhan pokok sehari-hari daripada pemilu.
Hal yang sama diutarakan Ratimah (39). Menurut Ratimah, saat ini pemilu bukanlah kebutuhan mendesak.
Sebaliknya, pemulihan ekonomi serta pengendalian harga pangan dan BBM mesti menjadi perhatian utama pemerintah.
“Kesannya tega gitu lho, hasil panen dibiarin murah, giliran pemilu dibuat mahal,” ujarnya.
Oleh karena itu, dia berharap pemerintah beserta pihak terkait tidak menutup mata terhadap persoalan yang dihadapi petani.
Anggaran pemilu yang terlampau fantantis sebisa mungkin dipangkas serta dialihkan untuk membantu warga dari kesulitan ekonomi.
“Dahulukanlah ekonomi warga,” pungkas Ratimah.(fri/jpnn)
Petani di Desa Butuh, Kecamatan Mojosonho, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah meradang ketika mendengar alokasi anggaran pemilu 2024 sangat fantastis.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Promosikan Hasil Riset GRS BPDP, AII: Bisa Dihilirisasi Petani dan UMKM
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Asuransi Jasindo Beri Perlindungan Kepada 4,5 Juta Petani & Salurkan Klaim Rp386 Miliar
- HKTI dan PKTHMTB Bersiap Menanam Sorgum Seluas 100 Hektare
- Serapan BULOG Jatim Tembus 300 Ribu Ton Setara Beras, Tertinggi dalam 10 Tahun Terakhir
- Prabowo Sebut Petani Harus Bisa Punya Rumah dan Mobil