Petani Boyolali Mulai Galakkan Sadar Pestisida

Petani Boyolali Mulai Galakkan Sadar Pestisida
Petani di sawah. Ilustrasi Foto: JPG/dok.JPNN.com

jpnn.com, BOYOLALI - Penggunaan pestisida (berlebihan) oleh petani di Indonesia selama lima tahun terakhir telah mencapai tingkat mengkhawatirkan.

Berdasarkan data Komisi Pestisida Kementerian Pertanian hampir 2.000 merk Pestisida telah beredar di Indonesia, jumlah ini belum termasuk dengan jumlah pestisida ilegal, dengan angka perdagangan pasar nasional yang mencapai angka fantastis 6 trillyun rupiah per tahun.

Hal ini menggugah kepedulian CropLIfe Indonesia, sebagai asosiasi yang menaungi delapan perusahaan yang beranggotakan: BASF, Bayer, Dow Agrosciences, DuPont, FMC, Monsanto, Nufarm dan Syngenta untuk turut berperan aktif dan membuat program edukasi bagi petani dalam rangka meningkatkan kesadaran penggunaan pestisida (SADAP).

Selama enam bulan, CropLife Indonesia berkolaborasi dengan JRKI (Jaringan Radio Komunitas Indonesia) yang merupakan salah satu jaringan radio komunitas terbesar di Indonesia, melakukan program pendampingan di Desa Samiran Kecamatan Selo Kabupaten Boyolali.

Kegiatan pendampingan ini diawali dengan Baseline Study untuk mengetahui pengetahuan petani akan penggunaan produk pestisida.

Kemudian kegiatan dilanjutkan dengan menyiarkan edukasi secara langsung melalui radio MMC FM Boyolali dengan mengusung materi penyiaran seperti Iklan Layanan Masyarakat (ILM), dialog dengan ahli dan program kuis untuk menarik minat pendengar.

Selain edukasi secara on-air, kegiatan pendampingan ini juga diadakan tatap muka secara langsung antar petani dan kelompok tani yang membahas berbagai hal terkait penggunaan pestisida.

Puncaknya, pada hari Sabtu (20/01), CropLife Indonesia menggelar acara dengan tema “Sadar Pestisida Untuk Keluarga Sejahtera” sekaligus penandatanganan deklarasi petani sadar pestisida (SADAP).

Penggunaan pestisida berlebihan oleh petani di Indonesia selama lima tahun terakhir telah mencapai tingkat mengkhawatirkan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News