Petani Cabai Sepakat Ikut Amankan Pasokan Jelang HBKN

Petani Cabai Sepakat Ikut Amankan Pasokan Jelang HBKN
Petani cabai sepakat ikut amankan pasokan cabai jelang HBKN

Ke depannya, lanjut dia, kampung cabai tersebut akan difasilitasi mulai dari sarana persemaian sampai dengan pemasaran.

"Sentuhan teknologi juga akan digunakan pada proses persemaian benih agar lebih efisien dari segi waktu, sehingga pertanaman bisa dilakukan lebih cepat," jelas dia.

Dia menjelaskan Ditjen Hortikultura juga mendorong penggunaan benih ke arah hibrida. Jika petani lebih memilih dengan benih lokal maka harus dapat melakukan seleksi benih dari tanaman yang sehat sehingga tidak membawa penyakit pada tanaman berikutnya dan produktivitasnya tetap tinggi.

Berdasarkan hasil koordinasi dengan para pelaku usaha dari kabupaten tersebut, terkonfirmasi bahwa pasokan aneka cabai aman. Potensi luas panen cabai rawit pada April 5.851 hektare, Mei 10.178 hektare. Cabai keriting pada April 3.410 hektare, Mei 3.304 hektare sedangkan cabai besar pada April 3.345 hektare dan Mei 2.200 hektare.

"Meskipun kondisi panen di Blitar saat ini mengalami penurunan akibat efek berantai sejak pandemi Covid-19 namun diprediksi luas panen cabai rawit akan terus meningkat," ujar pelaku usaha cabai asal Blitar, Sarwi.

Petani sekaligus anggota DPRD ini menjelaskan bahwa Blitar akan memasuki panen raya pada April-Mei dengan luas panen cabai rawit 2.080 hektare dan Mei 6.540 hektare.

Sejalan dengan Sarwi, petani asal Magelang Darno mengatakan bahwa volume cabai yang dikirim dari Magelang ke Jakarta saat ini kurang lebih 30 truk.

"Kapasitas per truk 6,5 ton. Artinya total pengiriman per hari mencapai 195 ton. Diprediksi pasokan aman pada bulan April - Mei mendatang," paparnya.

Menjelang Ramadan dan Idul Fitri 1422 H tahun ini, Kementan di bawah komando Syahrul Yasin Limpo semakin ketat memastikan ketersediaan pangan strategis.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News