Petani Dibekali Manajemen Pupuk di Program Sekolah Lapang

Romi menyebut IPDMIP memiliki dampak bagus terhadap peningkatan kompetensi para petani. Mulai dari bagaimana meningkatkan produktivitas padi, merehabilitasi jaringan irigasi, mencetak sawah beririgasi, menjamin tersedianya air untuk irigasi, hingga meningkatkan infrastruktur pertanian.
"Kami optimis ketika ini makin masif maka kedaulatan pangan nasional bisa terealisasi," kata dia.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi menegaskan program IPDMIP menjadi salah satu cara untuk meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya di daerah irigasi sehingga pada akhirnya kesehatan petani bisa meningkat.
Menurutnya, IPDMIP harus berperan mendorong proses transformasi dari sistem pertanian tradisional menjadi modern. Untuk itu, SDM-nya harus digarap lebih dahulu.
"Mereka adalah petani, penyuluh, petani milenial melalui pelatihan,” kata Dedi.
Sistem pertanian tradisional, katanya, dicirikan oleh produktivitas yang rendah, penggunaan varietas lokal, dikerjakan secara manual atau dengan bantuan tenaga ternak. Sistem pertanian ini belum memanfaatkan mekanisasi pertanian serta teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
“Pertanian modern dicirikan masifnya varietas berdaya hasil tinggi, menerapkan mekanisasi dan pemanfaatan teknologi era industri 4.0,” kata Dedi. (rhs/jpnn)
Program Sekolah Lapang yang dilaksanakan di daerah irigasi Batang Tongar, Kecamatan Pasaman, Sumbar, memberikan dampak signifikan terhadap petani.
Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti
- Kolaborasi BULOG-Pupuk Indonesia Saat Panen Raya, Petani Langsung Beli Pupuk Sesuai HET
- Lebih Dari 20 Mafia Minyak Goreng dan Pupuk Sudah Disikat, Kena Jeratan Hukum
- Bukan Gelap, Prabowo: Saya Lihat Indonesia Cerah
- Petrokimia Gresik Siapkan Pupuk 431 Ribu Ton saat Lebaran, Stok Aman
- Pupuk Indonesia Raih 3 Penghargaan di Ajang Anugerah BUMN 2025
- Super Tani Tawarkan Solusi Atasi Langkanya Pasokan Pupuk