Petani Kelapa Sawit Yakin Larangan Ekspor CPO Segera Dibuka, Ini Alasannya

Petani Kelapa Sawit Yakin Larangan Ekspor CPO Segera Dibuka, Ini Alasannya
Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI) memproyeksikan larangan ekspor crude palm oil (CPO) kemungkinan akan berumur pendek. Ilustrasi: Ricardo/JPNN.com

Andi pun mempetanyakan lalu apakah harga BBM turun sekalipun harga CPO turun kan tidak membuat harga BBM turun?

Di sisi lain pemberian BLT sudah cukup tepat.

Andi memberikan perhitungan berdasarkan kebutuhan fisik mininum untuk seorang buruh dengan istri dan dua anak membutuhkan 0,78 liter minyak goreng seminggunya artinya sebulan hanya dibutuhkan 3,12 liter, dengan BLT Rp 100 ribu rupiah per bulan sudah terpenuhi dua liter minyak goreng untuk keluarga penerima manfaat.

"Sisanya tentu ditutup dengan pengeluarannya setiap bulan yang hanya dibutuhkan untuk membeli 1,12 liter minyak goreng," bebernya.

Oleh karena itu, dia menilai pelarangan ekspor CPO tidak akan lama paling juga habis lebaran dibuka kembali, karena perekonomian butuh bertumbuh dan lapangan kerja baru juga dibutuhkan akibat dampak Covid-19 yang sudah menyebabkan PHK besar besaran.

"Jadi percaya deh larangan ekspor CPO oleh Jokowi cuma seumur cuti bersama lebaran," ungkap Andi. (mcr10/jpnn)

Asosiasi Petani Plasma Kelapa Sawit Indonesia (APPKSI) memproyeksikan larangan ekspor crude palm oil (CPO) kemungkinan akan berumur pendek.


Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News