Petani Mangga di Queensland, Austalia Mendorong Anak-anak Muda Bekerja di Kebunnya

Menurut data dari Biro Statistik Australia (ABS) tingkat pengangguran di Australia saat ini adalah yang terendah sejak bulan November 1974, yaitu 3,4 persen.
Kurangnya pekerja terjadi di banyak industri, termasuk pertanian.
Namun dengan banyaknya pekerja baru yang mau bekerja, Tim optimistis masalah ini akan bisa diperbaiki.
Berita baik setelah panen rusak
Keluarga Keogh sudah menanam mangga dan alpokat selama delapan tahun.
Tim mengatakan musim lalu mereka mengalami gagal panen akibat badai.
Menjual hasil panen yang rusak ke pasok juga tidak mungkin. Karenanya mereka membiarkan warga sekitar untuk memetik sendiri tanpa harus membayar, dari pada dibuang.
Di musim kali ini, mangga jenis Kensington Pride dan R2E2 berbuah baik meski panen harus dilakukan lebih lambat dari biasanya.
"Biasanya kami melakukan pemetikan pada tanggal 10 Desember, namun tahun ini kami baru mulai tanggal 20 Desember," kata Tim.
Saat kesulitan cari pekerja, sebuah perkebunan mangga di Queensland mencoba mencarinya lewat jejaring sosial
- Industri Alas Kaki Indonesia Punya Potensi Besar, Kenapa Rawan PHK?
- Apa Arti Kemenangan Partai Buruh di Pemilu Australia Bagi Diaspora Indonesia?
- Dunia Hari Ini: Presiden Prabowo Ucapkan Selamat Atas Terpilihnya Lagi Anthony Albanese
- Partai Buruh Menang Pemilu Australia, Anthony Albanese Tetap Jadi PM
- Korea Selatan dan Australia Ramaikan Semarang Night Carnival 2025
- Dunia Hari Ini: Israel Berlakukan Keadaan Darurat Akibat Kebakaran Hutan