Petani Milenial Bogor Kembangkan Tanaman Hias Berdaun Indah, Diminati Hingga Mancanegara

Petani Milenial Bogor Kembangkan Tanaman Hias Berdaun Indah, Diminati Hingga Mancanegara
Tanaman hias yang dikelaola oleh petani milenial di Bogor. Foto: dok Kementan

jpnn.com, BOGOR - Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki perhatian serius terhadap pengembangan florikultura guna mewujudkan program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks).

Kondisi pandemi Covid 19 yang melanda dunia tidak menyurutkan Indonesia mengikuti beragam ajang pameran internasional, di antaranya International Floriculture Expo di Florida, ODICOFF di Belanda, dan Serbia pada November 2021 lalu.

Kontrak ekspor tanaman hias dengan beberapa buyer dalam dua ajang bergengsi itu membuktikan bahwa florikultura lokal diminati pasar Amerika dan Eropa.

Hal tersebut tentunya menjadi peluang bagi pembudidaya lokal untuk meraih pasar internasional.

Terlebih Indonesia merupakan negara megabiodiversitas genetik florikultura.

Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman mengatakan ada tanaman scindapsus truebii Black yang merupakan tanaman dari Kalimantan dan banyak disukai beberapa negara.

"Saya baru pulang dari Belanda dan Serbia. Mereka familiar dengan tanaman subtropis berwarna warni," kata Liferdi Lukman dalam siaran persnya, Sabtu (12/2).

Liferdi, sapaan akrabnya, bangga dengan hadirnya kaum milenial yang turut berkontribusi menggerakkan sektor pertanian. Salah satunya Pelita Desa Nursery.

Mereka yang baru bergerak di bidang florikultura sejak Maret 2021 itu dikelola para milenial muda, bahkan ada yang tercatat masih pelajar SMA.

Kementerian Pertanian (Kementan) memiliki perhatian serius terhadap pengembangan florikultura guna mewujudkan program gerakan tiga kali lipat ekspor (Gratieks).

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News